Selasa, 08 Mei 2012

Agnes Monica: Indonesia Bisa Jadi Inspirator

BE The Best That You Can Be. Itulah pernyataan yang selalu mengiringi jalan kesuksesan artis multitalenta Agnes Monica. Perjalanan keartisannya itu pun menjadikan Agnes sebagai Duta Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Perjalanan Agnes di dunia entertainment tak singkat. Ia memulai karir keartisan sejak masih kanak-kanak sebagai penyanyi, presenter, dan terlibat dalam banyak judul sinetron. Buah kerja kerasnya yaitu Agnes menjejakkan langkah dan mendengungkan nama bangsa di kancah internasional. Itulah cara Agnes membuktikan cintanya pada bangsa.

Berbicara tentang nasionalisme, Agnes tak mau picik menolak penggunaan Bahasa Inggris. Menggunakan bahasa asing, menurutnya, bukanlah sikap tidak nasionalis.

"Gimana kita mau bawa pesan ke dunia kalo kita tidak bicara dalam bahasa internasional? Tidak nasionalis adalah ketika kita terus fokus terhadap apa yang positif dari bangsa lain, tapi terus nyecerin negatif yang ada di bangsa sendiri. itu yang tidak nasionalis. Yang paling penting adalah cara pandang kita terhadap sesutau, itu yang menentukan tindakan kita," tegas aktris yang pernah bermain dalam serial Korea itu.

Masyarakat Indonesia memang sangat antusias dengan artis-artis luar negeri. Padahal menurut Agnes, jika diadu, talenta anak bangsa dengan sederetan artis luar negeri tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Kalo kita mau compare side by side, mereka belum tentu menang dari kita," ujar perempuan yang sempat berduet dengan beberapa penyanyi internasional ini.

Contohnya, Agnes yang memiliki segudang prestasi di luar negeri. Sebagai Duta HKI, Agnes ingin mengatakan kekayaan intelektual tak hanya berada di pundak pemerintah namun juga masyarakat. Setiap kreator membutuhkan perlindungan atas apa yang telah ia ciptakan. Dengan adanya gerakan itu, pada akhirnya pemerintah mau tak mau memberikan perhatian khusus.

Kurangnya apresiasi masyarakat terhadap karya cipta, kata Agnes, dikarenakan kurangnya publisitas. Namun, bukan sepenuhnya kesalahan penayangan televisi. "Demand masyarakat Indonesia memang lebih besar pada acara-acara gosip. Sementara kalo ada anak bangsa yang berprestasi, berkreasi, dan berinovasi, itu ga ada exposure. Kita juga ngga bisa bilang ini sepenuhnya salah TV. Karena TV juga menyangkan apa yang diminta masyarakat," ujar Agnes ketika ditemui tim www.metrotvnews.com seusai mengisi dialog di studio Metro TV.

Menurut Agnes, kita tidak bisa sepenuhnya meminta pemerintah untuk memperhatikan. Semuanya harus berjalan berbarengan. Munculnya demand dan apresiasi masyarakat terhadap inovator atau creator-creator Indonesia, mau tak mau akan memunculkan publicity terhadap inovator dan creator tersebut. Elemen pentingnya adalah bukti.

"Orang perlu bukti. Ini yang selama ini saya lakukan. I try to be the best that I can be. Pada saat saya bisa membuktikan bangsa Indonesia bisa jadi creator dan inspirator bukan hanya untuk orang-orang Indonesia, pada saat itu suara kita didenger," jelas Agnes.

Penghargaan terhadap karya anak bangsa sangat penting, menurut Agnes. Saat ini, kita hidup dalam komunitas global. Persaingan tidak hanya terjadi antar sesama orang Indonesia. Bagaimana kita menghargai kerativitas dan karya orang lain pasti akan memiliki impact yang besar. Semuanya bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri.

Agnes berpesan kepada masyarakat Indonesia agar terus melakukan yang terbaik untuk menjadi inovator dan creator berpestasi. "Be the best that you can be. Statement itu sebenernya simple, tapi itu susah, karena butuh konsistensi, kerja keras, menyadari tanggung jawab pribadi, kadang-kadang yang namanya tanggung jawab itu bisa jadi beban. Be the best that you can be. Kalo ternyata kamu pikir masih kurang, ya do more than the best!" tutup Agnes.(oje)
Source: www.metrotvnews.com