Minggu, 06 Mei 2012

Harus Masif Kampanye Internet Sehat

Harus Masif Kampanye Internet Sehat
MI/Atet Dwi Pramadia/cs

BOGOR--MICOM: Wali kota Bogor Diani Budiarto menyatakan bahwa harus ada upaya yang dilakukan secara masif dan kuat untuk mengkampanyekan penggunaan internet sehat.

"Gejolak kasus-kasus penyalahgunaan internet telah menimbulkan korban di masyarakat," katanya melalui Kantor Humas Pemkot Bogor di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/5).

Karena itu, kata dia, langkah seperti yang dilakukan relawan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia, yang mengkampanyekan penggunaan internet sekolah sehat harus didukung dan diapresiasi.

"TIK Indonesia diharapkan bisa ikut membantu masyarakat dalam mengedukasi, mengadovokasi, mengingatkan kemampuan memanfaatkan TIK serta membiasakan pemanfaatan internet yang sehat, aman dan bertanggung jawab," katanya.

Relawan TIK Indonesia Jabotabek, pada Kamis (3/5) mengkampanyekan penggunaan internet sekolah sehat. Kampanye tersebut dilakukan kepada perwakilan guru se-Kota Bogor di Aula Radio Sipatahunan milik Pemkot

Kampanye yang dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Ipendi Suhendi mewakili Wali kota Bogor Diani Budiarto itu juga dihadiri Kepala Kantor Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bogor Khusnul Rozaqi. Ipendi Suhendi mengakui, saat ini pemanfaatan teknologi informasi begitu cepat dalam kurun waktu yang relatif singkat.

Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata dia, dalam 10 tahun terakhir jumlah pengguna internet telah bertambah sebanyak 43 juta orang, baik yang mengakses melalui komputer maupun telepon seluler. Fakta tersebut, katanya, telah berimbas dengan catatan lain yang sangat spektakuler, terutama pengguna jejaring sosial.

Ia menyebut jumlah pengguna jejaring sosial "facebook" dan "twitter" di Indonesia berada dalam lima besar dunia. Malahan, kata dia, khusus "twitter" seolah disuguhkan fenomena baru tentang berapa besarnya pengaruh dalam mempengaruhi opini di masyarakat.

"Apa yang menjadi topik bahasan utama di 'twitter' hampir dipastikan selalu mendapat perhatian publik," katanya dan menambahkan TIK melalui jejaring sosial mempengaruhi perkembangan opini di masyarakat, yang dapat perhatian publik.

"Kita merasa prihatin ketika jejaring social 'facebook' digunakan oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penculikan dan bahkan kasus perdagangan manusia," katanya.

Sedangkan jejaring "twitter", kata dia, oleh beberapa orang dijadikan media untuk menyebar kebohongan dan fitnah. "Kita pun merasa prihatin ketika Kemkominfo merilis data bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah pengakses situs pornografi terbesar di dunia," katanya. (Ant/OL-2)
Source: www.mediaindonesia.com