Minggu, 06 Mei 2012

Pakar Barat :: Turki Contoh Ideal bagi Dunia Islam

Salah satu keindahan di sudut kota Istanbul, Turki. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL - Pakar Hak Sipil Universitas Texas, James Harrington menilai Turki adalah contoh yang baik untuk diikuti dunia Arab dan Muslim dalam masalah pengembangan demokrasi dan kemajuan ekonomi."Saya pikir, Turki pantas menjadi model bagi negara-negara Islam," kata dia dalam wawancara bersama Kuwait News Agency (KUNA), Rabu (4/5).

Ia mengatakan Turki dapat menjadi model dalam artian sebuah negara yang memiliki masyarakat sekuler dimana politik dan agama terpisah namun memiliki demokrasi dengan ekonomi yang kuat. "Turki telah menunjukan hal itu bisa dilakukan," kata dia yang tengah berada di ibukota Belgia guna menghadiri peluncuran bukunya berjudul "Penguatan kebebasan berpendapat, Beragama dan Demokrasi di Turki: Pengadilan Politik Fethullah Gulen".

Dia mengatakan bahwa gerakan Gulen adalah contoh yang sangat baik dalam proses demokratisasi di Turki, dan memainkan peran lebih besar dalam konteks global yang lebih luas. "Gerakan Gulen memberikan contoh yang tepat. Gerakan model itu telah membantu mengubah stereotip tentang Islam," ungkap dia,

Turki boleh dibilang merupakan satu-satunya negara berpenduduk mayoritas Muslim di kawasan itu yang menerapkan sistem demokrasi di kawasan Timur Tengah. Kondisi ideal yang dikembangkan Turki dalam menerapkan demokrasi memungkinkan negara tersebut menjadi rujukan utama ketimbang model yang dikembangkan Iran dengan teokrasinya.

Namun, disisi lain kebijakan konservatif yang menyerempet pada agama sempat membenturkan pemerintahan Erdogan dengan kubu sekuler Turki. Karena itu, sulit pula untuk mengatakan Turki dibawah Erdogan begitu sempurna. Meski begitu, apa yang dicapai Erdogan dalam mereformasi seluruh bidang menjadi poin lebih patut diakui.

Republik Turki didirikan oleh Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1923 dengan pemisahan yang kuat antara agama dan pemerintah yang didasarkan pada model Perancis. Belakangan model itu sempat digoyang Erdogan dalam rangkaian kebijakannya yang anti sekuler.

Namun, bila dibandingkan dengan Mesir - di mana Presiden Mubarak telah berkuasa selama 30 tahun dan pemilu telah lama dipandang sebagai kecurangan, sistem politik Turki berjalan sangat bebas dan teratur.

Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Reporter: Agung Sasongko
Sumber: Kuwait News Agency
Source: www.republika.co.id