Ini Teknologi asal Jepang yang Bisa Atasi Banjir di Jakarta
TRIBUNNEWS.COM/RICHARD SUSILO |
Kouichi Oonishi, Senior Manager Sekisui Chemical Co.Ltd |
"Lewat JICA kita menawarkan proyek ini sangat baik untuk mengantisipasi banjir khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya," papar Kouichi Oonishi, Senior Manager Sekisui Chemical Co.Ltd., dalam wawancara khusus dengan Tribunnews.com, Jumat (30/11/2012) sore di Tokyo.
Saat ini, tambahnya, uji coba sedang dilakukan di dalam kawasan kantor Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane yang berada di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Pengujian masih terus dilakukan antara lain guna mengetahui jangka waktu peresapan air banjir sampai ke dalam tanah sehingga tidak menimbulkan banjir di permukaan tanah.
"Masih uji coba saat ini dan belum tahu kapan hasilnya. Demikian pula kami masih menunggu kabar diterima tidaknya usulan proyek kami ini oleh pemerintah Indonesia. Tentu berharap tambah cepat, misalnya tahun depan, kalau bisa diterima, ya kami senang sekali," ujarnya, lagi.
Sekisui memperkenalkan sistem penangkal banjir bernama Cross-Wave sejak 1998 dan di dalam Jepang telah dikerjakan pada 2500 proyek dan sekitar 12 proyek di luar Jepang baik di China, India dan Taiwan serta harapan dapat dikerjakan di Indonesia di masa mendatang.
Sistem Cross-Wave ini mampu menahan beban sekitar 980 kilogram berat di atasnya. Bahannya dari polypropylene khusus (seperti plastik) yang dapat didaur ulang dan diproduksi hanya di Jepang, "Kita sudah mencari bahan dasar tersebut ke berbagai negara tidak menemukan, jadi memang hanya bisa diproduksi di Jepang, Tahun depan mungkin akan diproduksi di India tetapi bahan dasar tetap dari Jepang, Itu pun hanya untuk proyek yang ada di India," paparnya lagi.
Bentuk bahan sepertipermainan Lego, deretan otak gunung-gunungan yang berjejer, lalu ditumpuk bersilangan sampai ketebalan tertentu. Air di permukaan akan masuk, meresap ke dalam tanah, dan dapat ditampung untuk air yang kemudian dipakai lagi misalnya untuk menyiram taman dan sebagainya, "Namun untuk Indonesia sistem penampungan air itu tidak dilakukan, maka air akan terus masuk meresap ke dalam tanah lebih lanjut."
Perangkat Cross-Wave ini yang telah dipatenkan di Jepang, dapat menyerap air dari atas atau dari samping, misalnya dari saluran air, menggunakan pipa penyalur masuk ke resapan Cross-Wave, lalu berlanjut teresap ke dalam tanah.
Daerah sekitar banjir di gali sekian meter, dimasukkan sistem Cross-Wave, lalu diurug kembali, dan di atasnya bisa dibangun aspal jalanan atau di atasnya dijadikan kebun, dijadikan tempat parkir dan sebagainya.
Pada kasus gempa bumi, misalnya yang terjadi di Jepang Utara tanggal 11 Maret tahun lalu dengan 9 skala Richter, ternyata menurut Oonishi, sistem tersebut tidak mengalami kerusakan dan dapat tetap berfungsi dengan baik hingga kini.
Untuk proyek tersebut tampaknya Sekisui pun April tahun depan akan membentuk perusahaan patungan sebagai perusahaan penjualan di Indonesia dengan nama PT Adyawinsa Sekisui Techno Molding dengan saham Sekisui Chamical 51 persen dan saham PT Adyawinsa Dinamika yang dipimpin Markus Matura dan direncanakan akan mempekerjakan 130 orang. Pada tahun 2015 diharapkan sales perusahaan tersebut dapat mencapai 3 miliar yen.
Source: www.tribunnews.com