Wisata Religi-Legenda Ikan Dewa Kolam Cibulan
Kawasan objek wisata Cibulan di Desa Manis Kidul, Kabupaten Kuningan - istimewa |
Penggalan lirik tembang tarling Cirebonan berjudul Cibulan yang dipopulerkan penyanyi Cirebon Diana Sastra cukup menggambarkan bagaimana indahnya kawasan objek wisata Cibulan di Desa Manis Kidul, Kabupaten Kuningan.
Angin gunung sumaliwir (semilirnya angin gunung), banyu bening (air yang jernih), lanang wadon adus-adusan, gede cilik sesenengan (laki-laki dan perempuan serta tua dan muda semuanya bersenang-senang).
Gambaran lirik tersebut memang sangat nyata saat pengunjung berada di kawasan objek wisata Cibulan. Tak hanya menyuguhkan hawa angin pegunungan, letaknya yang cukup strategis karena hanya sekitar 200 meter dari jalan raya Cirebon-Kuningan, menjadikan daerah tersebut menjadi pilihan banyak pengunjung untuk melepas penat saat liburan.
Menurut cerita masyarakat setempat, Kolam Cibulan berasal dari air petimbulan atau air timbul. Sehingga masyarakat menyebutnya Cibulan. Saat itu, konon tempat tersebut merupakan daerah menghilangnya Putri Buyut Manis yang terkenal dengan kecantikannya. Putri Buyut Manis menolak dipinang Putra Buyut Talaga.
Karena terbentur adat istiadat yang berlaku pada waktu itu, sulit bagi Putri Buyut Manis untuk menolaknya secara terang-terangan. Maka untuk menyatakan penolakannya dipersunting Putra Buyut Talaga, dia lari dari kediamannya dan menghilang. Di tempat Putri Buyut Manis menghilang, itulah kemudian timbul sumber-sumber mata air, yang sekarang disebut Cibulan.
Kisah Kolam Cibulan juga tak lepas dari perjuangan para wali menyebarkan agama Islam ratusan tahun yang lalu di Cirebon. Konon dalam perjuangan mengislamkan daerah Kuningan, maka sampai di daerah Cibulan para wali menemukan sumber mata air yang selanjutnya dijadikan tempat peristirahatan. Selanjutnya dibuatlah kolam dan ditanami ikan kancra bodas.
Ikan tersebut sekarang dijadikan ikan keramat, seperti halnya ikan yang terdapat di kolam renang Cigugur, Darmaloka, Linggarjati dan Situ Pesawahan. Sebelum para wali menyebarkan agama Islam, Kolam Cibulan merupakan patilasan Prabu Siliwangi. Karena disebelah barat kolam renang Cibulan terdapat sumur-sumur kecil, Ikan Keramat di Kolam Cibulanyang terkenal dengan sebutan Sumur Tujuh.
Sedangkan di sekitar sumur tujuh oleh Prabu Siliwangi dipergunakan sebagai tempat bersemedi. Sumur tersebut juga oleh Prabu Siliwangi dipergunakan untuk keperluan membasuh muka untuk mensucikan diri dan mengheningkan cipta. Sumur tujuh tersebut masing-masing memiliki nama Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cisandane, Sumur Kemudaan, Sumur Keselamatan, dan Sumur Cirancana.
Kuatnya sejarah dan kepercayaan masyarakat setempat mnejadikan Kolam Cibulan kini menjadi satu wisata pavorit. Apalagi pengunjung bisa berenang dan bermain dengan ikan-ikan keramat yang diyakini bisa menjadi obat segala penyakit.[jul]
Source: www.inilahkoran.com