Ditemukan "Celentang" sejenis gamelan Jambi
Jambi (ANTARA News) - Tim investigasi aset seni budaya dari Taman Budaya Jambi yang melakukan penelusuran dan pendataan alat-alat musik kuno Jambi menyatakan baru-baru ini menemukan keberadaan alat musik asli Jambi sejenis gamelan bernama Celentang.
"Dalam studi dan pendataan yang kita lakukan pekan lalu kita mendapat informasi di masyarakat Desa Limun di Kabupaten Sarolangun, mereka telah sedari turun-temurun menyimpan peralatan musik kuno yang mereka beri nama `Celentang`. Ini sungguh temuan baru bagi kita karena ternyata di Jambi pernah ada musik gamelan juga," kata Koordinator Tim Investigasi Azhar MJ, yang ditugasi Taman Budaya Jambi melakukan penelusuran tersebut, di Jambi, Rabu.
Menurut Azhar yang juga seniman tradisional Jambi ini, peralatan musik celentang tersebut dilaporkan menyerupai peralatan gong kecil gamelan sederhana, namun ukurannya jauh lebih kecil di banding perangkat alat musik Kromong yang selama ini ditemukan keberadaanya di desa Mandiangin di kabupaten Sarolangun.
"Perangkat peralatan musik Celentang ini berukuran kecil dan menurut warga hanya seukuran piring kecil atau cawan untuk cangkir kopi, ini jelas berbeda dari Kromong yang jauh lebih besar," ungkap Azhar.
Kromong, tambah Azhar, adalah sejenis alat musik kolintang perunggu, namun jenis perunggu yang digunakan kolintang tersebut ternyata berasal dari Thailand, bukan dari Jawa.
Hal tersebut yang selanjutnya membuka tabir telah adanya hubungan antara Jambi dan kerajaan Siam (Thailand) di masa lampau seperti halnya diketahui raja kerajaan Melayu Jambi Tun Telanai juga disebut-sebut di prasasti Campa, di Thailand.
"Sementara untuk jenis perunggu pada peralatan musik `Celentang` ini masih perlu penelitian intensif untuk mengetahui campuran unsur yang terkandung, apakah sama dengan alat musik Kromong itu atau tidak, guna memperkirakan ada tidaknya hubungan antara keduanya," kata Azhar.
Di sisi lain Azhar juga mengatakan, selain menemukan keberadaan alat gamelan Jambi `Celentang`, timnya juga mendapati keberadaan beberapa jenis kesenian masyarakat yang telah punah sebagai dampak dari terjadinya modernisasi.
Seperti seni pertunjukan yang disebut `Ratib Tegak` yang sudah tidak lagi dimainkan semenjak rumah-rumah tidak lagi dibangun sebagai rumah panggung seperti halnya arsitektur tradisional jambi di masa lalu.
(T.KR-BS/D009)
Editor: Ruslan Burhani
Source: www.antaranews.com