Arifin: Permainan Bambu Gila Berasal dari Malut
Pertunjukan tradisional baramasuwen (bambu gila) menjadi atraksi dalam Legu Gam Moloku Kie Raha 2010 atau Pesta Rakyat Maluku Utara 2010 di Lapangan Ngara Lamo, Ternate, Maluku Utara, Maluku, Rabu (7/4/2010). Meskipun diangkat oleh lima orang, bambu tersebut tidak bisa dikendalikan. Bambu itu mengikuti gerak dari sang pawang yang memberikan kekuatan magis pada benda tersebut.
TERNATE, KOMPAS.com - Kesultanan Ternate menyatakan permainan bambu gila berasal dari Maluku Utara, khususnya Ternate. Oleh karena itu kalau ada daerah di Indonesia yang mengklaim bahwa permainan bambu gila asal daerahnya, jelas itu tidak benar. "Banyak bukti yang menunjukkan bahwa permainan bambu gila asal Malut, seperti dari penggunaan bahasa dalam permainan bambu gila itu," kata seorang perangkat Kesultanan Ternate, Arifin Djafar di Ternate, Senin (23/4/2012).
Sekarang permainan bambu gila tetap dilestarikan di Ternate, tapi fungsinya sebagai permainan untuk hiburan rakyat.
-- Arifin Djafar
Menurut Arifin, bahasa yang digunakan dalam permainan bambu gila yang di Malut dikenal dengan nama 'bara masuen' itu adalah bahasa Ternate, baik saat prosesi saat menyiapkan bambu maupun mantra yang dibaca saat dimainkan.
Bahasa yang digunakan saat akan memulai permainan bambu gila misalnya berbunyi 'bara masuen jadi gou-gou' itu adalah bahasa Ternate yang artinya 'bambu gila jadi betul-betul'. "Dimana pun bambu gila dimainkan pasti menggunakan kalimat itu," kata Arifin yang juga Wakil Wali Kota Ternate.
Jadi, lanjut Arifin, sangatlah aneh kalau ada daerah yang mengklaim permainan bambu gila itu dari daerahnya, sementara bahasa yang digunakan dalam permainan itu termasuk seluruh mantranya menggunakan bahasa Ternate.
Arifin menjelaskan, permainan bambu gila sudah ada di Ternate sejak ratusan tahun silam dan saat itu permainan bambu gila dimanfaatkan masyarakat adat Kesultanan Ternate untuk memindahkan barang yang tidak mungkin diangkat menggunakan tenaga manusia.
Selain itu, kata Arifin, bambu gila saat itu digunakan oleh masyarakat Kesultanan Ternate sebagai senjata untuk melumpuhkan musuh. Saat itu bambu gila bisa dikerahkan dengan kekuatan supranatural untuk menyerang lawan. "Sekarang permainan bambu gila tetap dilestarikan di Ternate, tapi fungsinya sebagai permainan untuk hiburan rakyat, seperti yang ditampilkan pada Festival Legu Gam di Ternate pekan lalu," kata Arifin.
Arifin yang juga sering tampil sebagai pawang permainan bambu gila itu menambahkan, permainan bambu gila kini telah menjadi salah satu daya tarik wisata di Ternate, karena permainan ini dianggap unik oleh wisatawan.
Keunikan permainan bambu gila itu, diantaranya terletak pada adanya kekuatan supranatural pada bambu yang bergerak sendiri mengikuti pergerakan api obor dan asap kemenyan di tangan pawang, meski bambu itu dipegang sejumlah orang. Sumber: Antara
Source: travel.kompas.com