Curug Cigorobog, Potensi Wisata yang Belum Tertata
SUMEDANG, (PRLM).- Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Curug Cigorobog di Desa Citengah, Kec. Sumedang Selatan, meminta Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbuparpora) Kab. Sumedang melakukan berbagai penataan di objek wisata Curug Cigorobog. Penataan itu, diantaranya membangun jalan di dalam kawasan wisata, termasuk melengkapi sarana dan fasilitas umum lainnya. Hal itu guna menarik kunjungan wisata, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kendala di objek wisata Curug Cigorobog ini, akses jalannya belum memadai dan masih minimnya sarana dan fasilitas pendukungnya. Terlebih secara umum, kondisi Curug Cigorobog ini belum seratus persen tersentuh oleh pemda,” kata Ketua Kompepar Curug Cigorobog, Ating Kurnia (35) ketika ditemui di kawasan objek wisata Curug Cigorobog di Desa Citengah, Kec. Sumedang Selatan, Jumat (6/4/12).
Menurut dia, kondisi jalan di dalam kawasan objek wisata Curug Cigorobog, masih berupa tanah. Apabila hujan, jalannya licin sehingga membahayakan keselamatan pengunjung. Begitu pula beberapa jalur tangga terutama yang menuju ke dataran tinggi, permukaannya masih tanah yang licin. Bahkan tanpa memakai pegangan tangga.
“Kalau lagi hujan, jalannya licin sehingga relatif membahayakan bagi pengunjung. Bahkan gara-gara kondisi jalannya kurang bagus, tak jarang pengunjung tidak jadi masuk ke sini. Oleh karena itu, kami meminta dinas membangun jalan di dalam kawasan supaya tingkat keamanannya terjamin dan wisatawannya pun merasa nyaman,” kata Ating.
Kendala lainnya, kata dia, kurangnya sarana dan fasilitas pendukung. Misalnya, gazebo, sarana outbond serta permainan anak. Pasalnya, dikarenakan sarana dan fasilitasnya kurang lengkap, sehingga jumlah pengunjung terutama rombongan keluarga masih jarang yang berekreasi ke Curug Cigorobog tersebut. “Sayang kan, pemandangan alam Curug Cigorobog yang begitu indah dan alami ini, belum termanfaatkan secara optimal untuk kunjungan wisata, gara-gara sarananya kurang lengkap,” katanya.
Lebih jauh Ating menjelaskan, kendati tak dipungkiri tahun ini Pemkab Sumedang sudah mengalokasikan anggaran dari APBD Rp 25 juta untuk pembuatan empat gazebo, namun jumlahnya dinilai masih kurang. Sebab, kebutuhannya delapan buah gazebo. Selain itu, nilai anggarannya relatif minim untuk membiayai konsep pembangunan dan penataan kawasan wisata secara keseluruhan.
“Pemerintah pusat saja mampu membantu anggaran dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Rp 198 juta. Dengan dana sebesar itu, bisa membangun musala, pintu gerbang objek wisata, membangun jalan coran semen serta parkir sepeda motor di sekitar pintu gerbang. Padahal kalau pemda mau membangun dan menata kawasan objek wisata ini, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sekaligus PAD (Pendapatan Asli Daerah) pemda,” kata Ating. (A-67/A-108)***
Source: www.pikiran-rakyat.com