Gaya Hidup Lelaki Berdampak Pada Kesehatan Anaknya di Masa Depan
Gaya hidup lelaki sejak masih muda bisa memengaruhi kualitas kesehatan anaknya yang belum dikandung.
Tidak hanya masalah penyakit-penyakit umum yang bisa diturunkan orangtua kepada anak, seperti penyakit diabetes, tetapi gaya hidup orangtua pun ternyata berpengaruh terhadap gen anak.
Hal ini diketahui para peneliti dari Leicester University setelah melakukan studi terhadap 3 ribu lelaki di Inggris.
Pola makan dan level stres ayah bisa berpengaruh banyak terhadap masalah kesehatan anak-anaknya, termasuk masalah obesitas, depresi, dan obesitas.
Bukti terkini memperlihatkan, masalah pada gen ayah meski hanya sedikit, bisa meningkatkan risiko anaknya mengalami penyakit jantung sebanyak 50 persen.
Masalah pada gen yang berpengaruh terhadap anak itu ada pada pusat identitas genetik lelaki, gen itu dibawa di dalam kromosom Y, yang bertanggung jawab menentukan jenis kelamin bayi. Kromosom ditemukan di dalam semua sel dan membawa semua cetak biru genetik, karenanya itu hanya akan diturunkan dari ayah ke putranya.
Diperkirakan, masalah genetik dalam sistem imun tubuh lelaki bisa mengakibatkan peradangan kronis dalam arteri yang bisa mengakibatkan penyakit jantung.
Studi ini, akan dijadikan bahan oleh penyedia dananya, The British Heart Foundation, sebagai landasan untuk menciptakan tes dan perawatan masalah koroner.
Dari data penelitian ini diketahui, karena tidak akan bisa mengubah gen, lelaki bisa berupaya menjaga gaya hidup dan kesehatan untuk mengurangi kemungkinan anaknya mengalami penyakit jantung.
Calon ayah bisa menjaga kesehatan dengan menjaga berat badan, tekanan darah, dan level kolesterol sebagai bentuk upaya menjaga kesehatan optimal anaknya yang belum terbentuk.
Salah satu penelitinya, Lisa Bloomer mengungkap, sudah sejak lama diperkirakan, gen-gen dari kromosom Y berpengaruh terhdap risiko anak terlahir dengan kondisi yang tak optimal. Meski diakuinya, masih butuh penelitian mendalam tentang hal ini.
Para peneliti juga sedang mempelajari bagaimana efek buruk gaya hidup lelaki, seperti pola makan, stres, berat badan, dan perokok bisa berpengaruh terhadap pembentukan gen dalam sperma.
Ada indikasi, lelaki bisa menghantarkan kebiasaan dan ketergantungan akan suatu zat, serta jenis depresi yang berhubungan dengan stres kepada anaknya.
Bahkan kebiasaan merokok seorang lelaki saat ia masih muda pun bisa memengaruhi kualitas sperma lelaki, dan bahkan bisa membuat putranya mengalami kelebihan berat badan.
Hal ini dirangkum dari penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Inggris dalam studi bertajuk Avon Longitudinal Study of Parents and Children terhadap kesehatan 14 ribu ibu dan anak.
Profesor Marcus Pembrey, ahli genetis klinis di Institute of Child Health di London mengatakan, ia dan kelompok penelitinya menemukan, lelaki yang merokok sebelum pubertas cenderung memiliki anak yang mengalami obesitas sebelum anak itu mencapai usia 9 tahun meski ada gaya hidup lain yang diperhitungkan. Tak ada efek serupa yang didapati di antara perempuan terhadap anaknya.
"Sepertinya, sebelum pubertas, gen lelaki akan mencoba mengikuti lingkungan tempat kita tinggal. Perubahan-perubahan genetik ini akan diturunkan dari garis lelaki," kata Profesor Pembrey.
Selain itu, pola makan lelaki, juga berpengaruh terhadap berat badan anaknya.
"Lelaki yang banyak makan makanan tinggi lemak cenderung memiliki putri yang mengalami obesitas dengan risiko tinggi mengalami diabetes," jelas Anne Ferguson-Smit, profesor perkembangan genetik dari Cambridge University.
Bisa jadi, penelitian-penelitian ini menunjukkan, kualitas seorang ayah, sudah terlihat dan terbentuk bahkan sebelum ia merencanakan untuk memiliki anak dalam waktu dekat.
Calon orangtua harus memahami, memiliki anak yang sehat adalah upaya dari kedua belah pihak. Mulai dari gaya hidup yang sehat sejak awal, bahkan saat rencana memiliki anak baru akan mulai diwujudkan tidak dalam waktu dekat.
Penulis: Daily Mail/ Nadia Felicia
Source: www.beritasatu.com