• img

Inilah Kisah Teladan Pesepakbola Muslim Eropa (3)

blog sauted | Selasa, 15 Mei 2012 | 12:32

‘’Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam." (Franck Ribery)

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Menjadi minoritas memang tak mudah, tapi beberapa pesepakbola Muslim yang bermain di klub elit Eropa berhasil mempertahankan imannya dan menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Di jilid pertama ada kisah Thierry Henry, Mesut Ozil, dan Samir Nasri sebagai pesepakbola Muslim Eropa yang mampu mempertahankan keimanannya, sementara di jilid kedua ada kisah Kolo Toure, Eric Abidal, dan Karim Benzema. Di bagian ini, ada tiga pesepakbola Muslim Eropa lainnya yang harus mempertahankan keimanannya kepada Allah, di tengah godaan dunia.

7. Nicolas Anelka (mantan Chelsea/Timnas Prancis)
Ketika Chelsea masih dibesut Andres Villas Boas, sang pelatih menyuruh pemain yang sedang puasa untuk tetap berada di meja makan. Anelka dan pemain Muslim the Blues lainnya hanya bisa melihat rekan-rekannya makan dengan lahap. Meski begitu, dia tidak tergerak untuk membatalkan puasa. “Walau iri, saya tetap harus berpuasa,” tegas punggawa Timnas Prancis itu.

Dalam satu kesempatan lain, Anelka yang memeluk Islam pada 2004 itu mengatakan, Islam memberikannya kedamaian. ”Islam banyak membantu saya untuk bisa bersikap tenang dan berkonsentrasi dan memiliki semangat tinggi. Saya senang menjadi seorang Muslim, sebuah agama yang tenang dan saya banyak belajar dari Islam,” tutur Abdul Salam Bilal Anelka, nama Muslimnya.

8. Frederick Kanoute (Sevilla/Timnas Mali)
Pada 2007 lalu, Frederick Kanoute menolak mengenakan kostum Sevilla karena disponsori sebuah rumah judi. Karena dipaksa menggunakannya manajemen Sevilla, Kanoute menyisati dengan menutup sponsor itu dengan lakban hitam. Ia juga dikenal sebagai pesepakbola yang ringan tangan. Kanoute pernah mengeluarkan uang dari saku pribadinya sebesar 700 ribu dolar AS (sekitar Rp 6,3 miliar) untuk menyelamatkan sebuah masjid di Kota Sevilla lantaran mau ditutup dan diubah fungsinya.

Salah satu aksi juru gedor gaek Timnas Mali yang mengundang kontroversi adalah, ketika ia melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna di Copa del Rey. Kala itu, Kanoute menunjukkan kaus dalam yang bertuliskan 'Palestina' dalam huruf negara-negara dunia. Hal itu dilakukan Kanoute sebagai dukungan terhadap Palestina yang saat itu, sedang diinvansi Israel.

Tak ayal, aksinya dianggap sebagai pelanggaran. Kanoute pun denda. Dalam aturan FIFA, memang dijelaskan seorang pemain tidak boleh menampilkan pesan-pesan politik atau religius yang melukai pihak lain dalam bentuk apa pun. Reaksi yang bermunculan pun beragam. Ada yang menganggap tindakan Kanoute berlebihan. Ada pula yang berkata, ini adalah bentuk diskriminasi Barat terhadap Islam.

9. Franck Ribery (Bayern Munich/Timnas Prancis)
"Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam," ungkap Ribery saat ditanya perihal agama yang dianutnya.

Winger Timnas Prancis itu kepergok berdoa dengan mengadahkan tangan --laiknya seorang Muslim berdoa-- saat skuat 'Ayam Jago' melawan Swiss pada Piala Dunia 2006. Sejak itu, seantero dunia tahu winger Bayern Munich itu sudah menjadi umat Nabi Muhammad SAW.

Ia menjadi mualaf setelah menikahi seorang gadis Prancis keturunan Maroko. Ia pun menambahkan nama 'Bilal' di tengah namanya. Menjadi Muslim, Ribery menerapkan ajaran Muhammad SAW itu dalam kehidupan sehari-harinya. "Saya ini orang yang sederhana dan simpel saja," selorohnya.

Bersambung.

Redaktur: Karta Raharja Ucu
Reporter: Erik Purnama Putra
Source: www.republika.co.id

Saat ini SAHABAT berada di area blog sauted dengan artikel Inilah Kisah Teladan Pesepakbola Muslim Eropa (3).
<< >>