ISNU :: porsi pendidikan moral kurang memadai
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa berdialog dengan siswa saat acara deklarasi gerakan wakaf buku dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional di pondok pesantren Al-Hakim , Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/5).(FOTO ANTARA/Ahmad Milla) |
Bekasi (ANTARA News) - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menilai porsi pendidikan moral dalam sistem pendidikan di Indonesia masih kurang memadai.
"Seharusnya pendidikan moral menjadi titik tekan pendidikan kita, orientasi utama dalam kurikulum," kata Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa saat peringatan Hari Pendidikan Nasional di Pesantren Al Hakim, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Dikatakannya, pendidikan di Indonesia tidak hanya bertujuan mencetak manusia-manusia yang pandai, namun juga memiliki kualitas moral yang memadai.
Sementara itu menyinggung ujian nasional, Ali Masykur menyatakan, ujian nasional masih diperlukan sebagai salah satu cara untuk mengukur kualitas pendidikan.
"Ujian nasional jadi alat ukur kualitas pendidikan kita yang saat ini masih kalah dengan asing," katanya.
Selain itu, lanjutnya, ujian nasional juga diperlukan untuk mendorong anak didik lebih berusaha menangkap pelajaran sebagai bekal masa depan.
Hanya saja, ISNU tidak setuju jika ujian nasional menjadi satu-satunya faktor penentu kelulusan.
"Ujian nasional jangan jadi faktor penentu kelulusan tapi hanya jadi sub bagian saja yang memberi nilai tambah," katanya.
Sekjen ISNU Kholid Syeirazi menambahkan, ujian nasional jangan sampai mereduksi parameter pendidikan, dengan menempatkan nilai sejumlah mata pelajaran sebagai ukuran keberhasilan.
"Pendidikan tidak boleh menjadi teror untuk siswa, orang tua, dan guru," katanya.
Ia menambahkan, pendidikan bukanlah sekadar alat untuk menyiapkan SDM dan memasok kebutuhan industri dan pasar, namun sebagai wahana untuk memanusiakan manusia, memuliakan manusia, meluhurkan dan menghaluskan budi pekerti manusia guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Dalam kesempatan tersebut ISNU juga mendeklarasikan gerakan wakaf buku yang ditandai dengan penyerahan bantuan 300 judul buku kepada Yayayan Pesantren Al Hakim yang juga mengelola pendidikan umum tingkat dasar dan menengah.
(S024/I007)
Source: www.antaranews.com