Menag :: Madrasah Tidak Perlu Tiru Sekolah Umum
MAKASSAR (Suara Karya): Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan sekolah madrasah tidak perlu harus meniru pendidikan umum yang menerapkan sekolah berstandar internasional tetapi bagaimana kualitas pendidikan yang dihasilkan bisa berstandar internasional.
"Kita menginginkan kualitas pendidikan yang berstandar internasional dan bukan madrasahnya yang berstandar internasiaonal," ujarnya usai pembukaan Rapat Kerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel di Asrama Haji Sudiang, Makassar, kemarin.
Ia mengatakan, pendidikan yang dibawahi langsung oleh Kementerian Agama (Kemenag) tidak perlu harus meniru lembaga pendidikan umum di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang menerapkan sekolah berstandar internasional dan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).
Tetapi, yang terpenting buat pendidikan madrasah adalah sarana dan prasarana yang berstandar internasional seperti ruang kelas dan rintisan sekolah berstandar internasional.
Suryadharma Ali yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) menuturkan, lembaga pendidikan di Kemenag adalah lembaga pendidikan terbaik. Maka dari itu, perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. "Tenaga pendidik atau guru-guru kita telah mendapatkan tunjangan kesejahteraan sehingga pendapatannya sudah meningkat," katanya.
Menurut dia, hal yang terpenting untuk dikembangkan di madrasah yakni melakukan pemerataan di bidang pendidikan. Anggaran pendidikan di Kemenag terbilang tinggi dan harus digunakan sebaik-baiknya untuk pemerataan di bidang pendidikan. "Anggaran sebaiknya dikelola dengan baik sehingga kesempatan bagi anak-anak kita terbuka lebar dalam mengenyap pendidikan," ucapnya.
Ia mengatakan, pendidikan agama merupakan salah satu solusi yang tepat untuk pemecahan persoalan keummatan karena persoalan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat hari demi hari juga terus berkembang.
Maka dari itu, pendidikan agama yang diberikan kepada generasi muda akan menjadi modal awal bagi proses tumbuh kembang anak-anak didik untuk melihat permasalahan yang semakin kompleks. (Ant)
Source: www.suarakarya-online.com