• img

Minoritas Muslim di Selandia Baru (2)

blog sauted | Minggu, 13 Mei 2012 | 06:00

Suasana Konferensi Federation of Islamic Association of New Zealand (FIANZ), asosiasi Muslim Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, Terbentuknya New Zealand Muslim Association (NZMA) tahun 1950 di Auckland dan juga berkembangnya kegiatan Islam di kota itu juga mendorong berdirinya organisasi Islam di Kota Wellington dengan nama Wellington Muslim Association yang kemudian menjadi International Muslim Association of New Zealand (IMAN).

Perubahan nama organisasi ini mengikuti situasi di Wellington di mana sebagian besar umat Muslim adalah pelajar dari berbagai negara, sebagai bagian dari 'Colombo Plan'.

Laman www.fianz.org menyebutkan asosiasi Muslim pun bermunculan di beberapa kota di Selandia Baru mulai pertengahan abad 15, di mana organisasi ini terdaftar di pemerintah sebagai suatu kelompok kerjasama.

Fungsi asosiasi di masa itu adalah untuk mengusahakan pemenuhan kebutuhan komunitas Muslim. Dalam beberapa, kasus termasuk mendirikan kelas-kelas Alquran dan pengetahuan Islam bagi anak-anak. Dan juga kelompok belajar bagi laki-laki dan perempuan dewasa.

Dan pada akhir tahun 1970-an, asosiasi-asosiasi ini nampak meningkatkan kapasitasnya dan juga efisiensi yang mewakili Muslim secara keseluruhan baik di tingkat nasional dan internasional. Maka pada September 1979, Federation of Islamic Association of New Zealand (FIANZ) terbentuk.

Saat ini, komunitas Muslim di Selandia Baru menaungi Muslim 35 kewarganegaraan yang berbeda. Selama tiga dekade terakhir jumlah Muslim terus bertambah sebanyak 15.000 orang.

Layaknya Pusat Islam, jumlah masjid di Selandia Baru juga bertambah. Empat masjid dibangun di beberapa wilayah, meliputi Ponsonby dan MasWest Auckland (keduanya di Auckland), Hamilton dan Christchurch. Di Pegunungan Roskill (Auckland) sebuah gereha diubah menjadi sebuah masjid.

Pusat Islam berada di Otahuhu (Auckland), Palmerston North, Porirua dan Newtown (Wellington). Sejumlah lahan juga dipersiapkan di beberapa kota untuk didirikan sebuah masjid dan Pusat Islam. Sebuah sekolah Islam juga didirikan di Auckland. Pada waktu bersamaan, kebutuhan spiritual untuk lahan kuburan Muslim pun terpenuhi.

Sekolah dan universitas mengirimkan siswa mereka untuk mengunjungi pusat Islam dan masjid agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Islam dan kegiatan-kegiatannya. Sebaliknya perguruan tinggi dan juga lembaga pendidikan lainnya dikunjungi oleh asosiasi Muslim. Program televisi dan radio juga memasukkan program keislaman, dan ilmuwan Islam terkenal dihadirkan untuk kuliah umum.

Data mencatat 63 persen populasi Muslim di Selandia Baru tinggal di Auckland. Dari sembilan masjid yang ada di Selandia Baru, lima di antaranya berada di Kota Auckland. Dengan masjid terbesar di Auckland berada di Ranuai, sebuah daerah di pinggir kota.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Prima Restri Ludfiani
Source: www.republika.co.id

Saat ini SAHABAT berada di area blog sauted dengan artikel Minoritas Muslim di Selandia Baru (2).
<< >>