Siapkan Pendidikan Seks Jelang Pubertas
Jakarta - Seiring cepatnya tumbuh kembang, anak perempuan memasuki masa pubertas lebih cepat pula. Bahkan bisa di usia kurang dari 10 tahun. Karena itu, perlu diberikan pendidikan seks agar mereka tidak syok terhadap perubahan fisik dalam tubuhnya.
"Yang seharusnya disampaikan adalah mengenai growing atau perubahan yang terjadi ketika mereka pubertas. Kita dapat memberikan informasi sesuai dengan umurnya," ujar Puji Tania Meliela, psikolog anak, di Serpong, Senin (28/5).
Ia menjelaskan, apabila pendidikan tidak segera diberikan, nanti terlanjur sang anak mendapatkan dari media lainnya. Kemudian ada resiko mereka mendapatkan informasi yang salah, ataupun mempersepsikan salah.
Selain itu, Puji menyampaikan bahwa pendidikan penting untuk mempersiapkan mental mereka, supaya siap menghadapi perubahan dalam tubuhnya.
Pola pendidikan seks yang ia maksud adalah pemberian info mengenai perkembangan seksual, psikologis, dan hormonal. Selain itu, harus dijelaskan bahwa semua perempuan akan mengalami proses tersebut.
"Kita coba menyampaikan bahwa perubahan itu normal, dan perubahan hormon terbiasa terjadi. Faktanya, proses puber semakin cepat, bahkan sekarang pada umur 10 tahun sudah mens. Kita mencegah mereka shock, dan justru malah mencari dari luar." ujar Puji.
Jelasnya, pada anak perempuan, pubertas biasanya diawali dari tumbuhnya bulu-bulu halus, bertumbuhnya payudara, menstruasi, tumbuhnya jerawat, dan sebagainya. Namun, beberapa proses tersebut dapat datang secara bergantian ataupun bersama-sama.
Puji menyadari, pemberian informasi kepada anak-anak akan menuai banyak tanggapan. Meskipun begitu, bimbingan tetap harus dijalankan.
Puji menceritakan, "Setelah bimbingan, rata-rata dari mereka shock. Ada pula yang mengatakan repot, tidak naman, menjijikkan, dan sebagainya," ujar Puji.
Puji mengimbau, orang tua perlu belajar untuk menggali informasi mengenai bagaimana cara menerapkan pendidikan seks yang tepat sesuai kbutuhan anaknya. Selain itu, haus tetap menjaga komunikasi dan keterbukaan dengan sang anak.
"Kalau orang tua masa kini, mereka seharusnya belajar, kemudian mengikuti perkembangan anak jaman sekarang. Komunikasi juga perlu dijaga agar anak terbuka, termasuk permasalahan seksual," ujar Puji. [WS]
Source: www.gatra.com