• img

Tradisi Ngareremokeun Masyarakat Baduy di FBMATS

blog sauted | Rabu, 30 Mei 2012 | 18:52

RETNO HY/"PRLM"SEJUMLAH pria Baduy Kanekes menari diikuti pemain dogdog dan angklung buhun sebelum melakukan tradisi ngareremokeun atau memasukan pare indung ke dalam leuit, pada Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda di Alam Sentosa, Kamp. Sekebalimbing, Ds. Pasir Impun, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung.*

BANDUNG, (PRLM).- Hari kedua (Selasa, 29/5/12) Festival Budaya Masyarakat Adata Tatar Sunda (FBMATS) mulai ramai dikunjungi masyarakat. Masyarakat umum disuguhkan pegelaran kesenian tradisional Angklung Buhun dan tradisi Ngareremokeun dari Baduy Kanekes serta kesenian Terbang Sejak dari Kampung Adat Dukuh.

Suguhan kesenian tradisional Angklung Buhun dan tradisi Ngareremokeun yang ditampilkan Baduy Kanekes menarik perhatian masyarakat. “Sepintas tarian dan musiknya terasa sangat monoton tapi ritmiknya sangat terasa sekali bila diperhatikan benar-benar, mereka memainkan dengan ringan sekali dan penuh penghayatan,” ujar Vidianti (22) mahasisiwi psikolog Unpad yang datang bersama rekan-rekannya ke Alam Sentosa di Kampung Sekebalingbing, Ds. Pasir Impun, Kec, Manglayang Kab. Bandung, tempat digelarnya Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda.

Penampilan angklung buhun diawali dengan tarian yang dilakukan oleh lima orang penari pria diiringi pemain alat musik dogdog dan angklung. Lima orang pria menari sambil melantunkan kidung pujian diiringi angklung buhun, dan kemudian satu persatu duduk bersimpuh ditanah untuk kemudian menggosok gigi dengan sirih dan pinang.

Sambil masih meneruskan permainan dog dog dan angklung mereka mengarak pare indung atau pare gede yang akan dijadikan bibit padi menuju leuit. Masyarakat sedikit kecewa saat prosesi memasukan pare indung ke dalam leuit hanya dilakukan dua orang sesepuh. “Bener-bener menarik dan mengundang penasaran,” ujar Ahmad Wawan sesepuh Kampung Sekebalimbing.

Rangkaian tradisi Ngareremokeun diselenggarakan selepas Asar sebagaimana biasa dilaksanakan di kampong adat mereka Baduy Kanekes. “Biasana memang dilakukeun geus dur Asar atawa leupas Isa,” (Biasanya memang dilaksanakan setelah lepas (adzan) Asar atau setelah Isa), ujar Sanari menerangkan kepada wartawan cetak maupun elektronik yang mengelilinginya. (A-87/A-108)***
Source: www.pikiran-rakyat.com

Saat ini SAHABAT berada di area blog sauted dengan artikel Tradisi Ngareremokeun Masyarakat Baduy di FBMATS.
<< >>