Calung Tarawangsa Cibalongan Akan Tampil di Dago Tea House
RETNO/"PRLM" | KESENIAN tradisional Calung Tarawangsa yang telah berkembang sejak kerajaan Sukapura dan Pernah menjadi kesenian menyambut rombongan Kerajaan thailand akan tampil di Taman Budaya Jabar.* |
BANDUNG,(PRLM).-Kesenian tradisional Calung Tarawangsa dari Cibalong, Kec. Tasikmalaya dipegelarkan di Teater Terbuka Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House), Sabtu (9/6) malam hari ini. Pementasan seni buhun yang dimainkan Lingkung Seni Dangiang Budaya merupakan hasil program revitalisasi seni tradisional Balai Pengelolaan Taman Budaya (BPTB) Jabar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.
“Kesenian berkembang sejak Kerajaan Sukapura dan pernah menjadi kesenian menyambut rombongan kerajaan Thailand. Karenanya kesenian ini, baik nada maupun tembangnya seperti kesenian tradisional Thailand, karena itu kami memandang perlu untuk menyelamatkannya,” ujar Kepala BPTB Jabar, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.M., dalam keterangannya.
Dikatakan Rosdiana, kesenian tradisional Calung Tarawangsa Cibalongan, merupakan salah satu kesenian daerah khas Jawa Barat yang semakin terlupakan oleh masyarakat karena kalah bersaing dengan bermunculannya perkembangan seni modern. “Kesenian Calung Tarawangsa Cibalongan makin terhimpit oleh perkembangan zaman dan kesenian modern saat ini, mudah-mudahan setalah direvitalisasi akan menarik minat anak-anak muda," ujar Rosdiana.
Sementara tokoh maupun seniman kesenian calung tarawangsa Cibalongan, Aseng Kartijan (69) mengatakan kesenian calung tarawangsa Cibalongan sudah berkembang di Jawa Barat sejak ratusan tahun lalu. “Saya merupakan generasi ke lima, karena usia terus bertambah maka dengan adanya program Taman Budaya saya dan sesama seniman merasa sangat terbantu,” ujar Aseng saat melakukan persiapan pegelaran bertempat di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat.
Selama menekuni seni Tarawangsa, kata Aseng menghadapi berbagai tantangan dengan munculnya perkembangan musik modern seperti pop dangdut atau orkes melayu sehingga tarawangsa seringkali kurang diminati masyarakat.
Namun adanya beberapa kalangan anak muda yang peduli melestarikan kesenian Tarawangsa, Aseng berharap dapat memberikan kekuatan untuk mempertahankan seni.
Ia juga berharap kaum anak muda masa kini dapat menjadi penerus menjaga seni tarawangsa, kemudian menampilkannya diberbagai acara atau undangan kegiatan seni. (A-87/A-107)***
Source: www.pikiran-rakyat.com