Galeri Seni Jadi Gaya Hidup Urban
Wardah Fazriyati | wawa |
KOMPAS.COM/WARDAH FAJRI |
Produk gaya hidup bernilai seni terus bertambah di galeri seni Mitra Hadiprana Boutique Mall Kemang, Jakarta. |
KOMPAS.com - Di Jakarta, banyak pilihan cara menikmati seni, mengapresiasi produk lokal, atau mengoleksinya untuk kebutuhan gaya hidup urban. Galeri seni menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini.
Salah satu pilihannya, galeri seni Hadiprana yang genap berusia 50 tahun pada 20 Mei 2012. Semakin berumur, galeri ini justru semakin tampil muda, menyesuaikan zaman dan kebutuhan kekinian. Mewadahi dan menyediakan ragam kebutuhan gaya hidup kalangan urban yang mencintai seni dan budaya lokal.
Berdiri pada 1962 dengan nama Galeri Prasta Pandawa, galeri ini memposisikan diri sebagai wadah seniman memamerkan dan memasarkan lukisannya. Mulai 1997 Galeri Hadiprana tampil beda dengan juga menghadirkan produk tekstil dan fashion, juga kuliner khas nusantara, furniture lokal yang artistik, serta berbagai kebutuhan gaya hidup kalangan perkotaan melalui satu atap Mitra Hadiprana Boutique Mall di Kemang, Jakarta.
Produk lifestyle bernilai seni pun semakin memenuhi gedung tiga lantai ini. Tak hanya itu, masyarakat urban terutama keluarga kalangan menengah juga membutuhkan wadah ekspresi seni dan mewarisinya kepada anak-anaknya. Kelas seni melukis untuk anak pun menjadi kebutuhan yang dipenuhi galeri seni ini.
"Art class untuk anak mulai 1998. Anak-anak belajar melukis untuk mengasah keterampilan dan kemampuan seninya, juga beberapa sebagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan seni di dalam dan luar negeri," jelas Puri Hadiprana kepada Kompas Female di sela fashion show peringatan hari jadi galeri ke-50 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tak hanya menyediakan kelas melukis, galeri yang memasuki tahun emas ini juga semakin membuka diri dengan tren kekinian untuk memenuhi beragam kebutuhan gaya hidup masyarakat kota, tanpa meninggalkan nilai seni.
Seperti furnitur (Hadiprana Accent) yang menghadirkan koleksi terbaru setiap tahunnya, mengangkat material lokal memadukan dengan tren desain terkini. Produk fashion dan gaya hidup juga menjadi perhatian lainnya.
Tenun Baron dari Solo bergabung sejak 1997. Anda bisa mencari ragam koleksi kain tenun di sini. Sejak 2006, ragam perhiasan etnik dengan sentuhan Indonesia juga tersedia. Di bawah naungan Hadiprana Jewelry, galeri ini menjadi wadah koleksi perhiasan dan aksesori etnik buatan dalam negeri. Sejumlah desainer pun tergabung di dalamnya. Sebut saja Ariani Pradjasaputra dengan label AARTI Pieces of Arts, Manjusha Jewelry, Liora Bags.
Tak puas hanya mengangkat perhiasan dan aksesori lokal, galeri ini pun semakin menggali kebutuhan kalangan urban. Koleksi busana bernuansa etnik pun menambah pilihan kebutuhan gaya hidup kalangan urban.
Gaya busana modern dengan sentuhan etnik dan khas nusantara, dihadirkan Mira Hadiprana dan Tayada for Hadiprana, dalam wadah Hadiprana Signature.
"Indonesia memiliki sumber etnik yang kuat, emas dan batu-batuan, bukan berlian yang asalnya bukan dari Indonesia. Meski ada unsur berlian pada beberapa koleksi perhiasan, tapi hanya lima persen. Galeri ini banyak menonjolkan sisi Indonesia dengan kekayaan sumber bahan bakunya," jelas Puri.
Galeri seni ini tak bisa melepaskan diri dari kebutuhan gaya hidup, terutama perempuan. Untuk itulah, Hadiprana menggandeng desainer yang memiliki karakter sama, yakni menyukai seni dan tradisi, dan merepresentasikan Indonesia dan sisi etniknya melalui ragam koleksi. Seperti furnitur, perhiasan, aksesori, busana, dan tentunya identitas awal galeri yang mewadahi pelukis dengan karya-karyanya, tak ketinggalan untuk dipromosikan.
"Galeri ini ingin menjadi bagian gaya hidup, sekaligus menjadi wadah bagi desainer dan pelaku seni lainnya juga masyarakat umum yang menyukai seni. Yang dilakukan galeri ini adalah mewarisi seni dari generasi ke generasi," tutup Puri.
Source: female.kompas.com