Kacapi Janaka Hasil Program Pewarisan Dipegelarkan
RETNO HY/"PRLM" | KESENIAN Kacapi Janaka Sunda.* |
BANDUNG,(PRLM).- Bertempat di tanah lapang Kampung Nyalindung, Desa Cileunyi Wetan, Kec. Cileunyi Kab. Bandung, Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Selasa (12/6/12) menggelar kesenian tradisional Kacapi Janaka Sunda. Kesenian yang menjadi sarana hiburan prajurit pada masa peperangan hasil Program Pewarisan Kesenian Tradisional Jawa Barat akan menampilkan seniman dari lingkung seni “Rineka Campaka Mekar Wargi”.
“Abah generasi ketiga seniman Kacapi Janaka yang mendapatkan ilmu langsung dari kakek dan ayah. Hingga saat ini sudah ada 80 orang yang bergabung dalam lingkung seni (Rineka Campaka Mekar Wargi) dan diharapkan setelah adanya program dari pemerintah provinsi (Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat) kesenian Kacapi Janaka akan tetap lestari,” ujar Abah (kakek) Odih atau yang lebih dikenal dengan nama Abah Eke (69) ditemui disela-sela persiapan pegelaran.
Pada masa perang kemerdekaan kesenian Kacapi Janaka selain menjadi sarana untuk menyebarkan agama Islam, alat perjuangan sekaligus menghibur para pejuang. “Menurut kakek buyut dan juga ayah Abah, dulu kesenian Kacapi Janaka dijadikan alat untuk berdakwah menyiarkan ajaran agama (Islam), pada masa perjuangan menjadi sarana untuk penyamaran sekaligus menghibur para pejuang,” ujar Abah Eke, yang namanya dikenal karena lawakan yang didukung pemainan kecapi dan biola yang atraktif dan menjadi langganan untuk tampil di RRI maupun TVRI Jawa Barat.
Kesenian Janaka Sunda, pada masa Orde Baru dan bahkan Orde Lama dijadikan sarana untuk mengkampanyekan program-program pemerintah. “Anehnya sekarang ini, pemerintah banyak program tetapi tidak pernah menjadikan kesenian sebagai sarana atau alat,” ujar Abah Eke.
Sementara Kepala Seksi Pengembangan Seni BPTB Jabar, Dra. Siti Hapiatun, mengatakan bahwa Kesenian Tradisional Kacapi Janaka Abah Eke merupakan salah satu kesenian tradisional yang tahun 2012 ini masuk program pewarisan bersama 12 kesenian tradisional lainnya yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui BPTB Jabar. Selain merupakan salah satu kesenian tradisional dan hampir punah karena pelakunya sudah berusia lanjut, kesenian Kacapi Janaka juga merupakan salah satu khasanah musik tradisional yang harus dilestarikan,” ujar Siti Hapiatun mewakili Kepala BPTB Jabar, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty.
Program pewarisan kesenian Kacapi Janaka yang dilaksanakan sejak April lalu, menurut Siti Hapiatun, berjalan dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan keterlibatan anak-anak usia dini (sekolah dasar), remaja dan pemuda. “Mereka (anak-anak remaja dan pemuda) tidak malu untuk ‘ngabodor’ dan bahkan kreativitasnya sesuai dengan kondisi mereka,” ujar Siti Hapiatun, seraya menambahkan pegelaran kesenian Kacapi Janaka hasil Program Pewarisan Kesenian Tradisional 2012 bertempat di tanah lapang Kampung Nyalindung, Desa Cileunyi Wetan, Kec. Cileunyi Kab. Bandung, Selasa (12/6) akan dihadiri Kadisparbud Jabar, Drs. Nunung Sobari, M.M., unsure Muspida Kab. Bandung serta Muspika Cileuni. (A-87/A-108)***
Source: www.pikiran-rakyat.com