• img

Menikmati Suasana "Kampung" Liverpool di Kota Donetsk

blog sauted | Kamis, 28 Juni 2012 | 07:27

Menikmati Suasana Kampung Liverpool di Kota Donetsk
IRFAN SURYADIREJA/"PRLM"SUASANA "Kampung" Liverpool di Kota Donetsk.*

DONETSK, (PRLM).- Tak ada sesuatu yang baru di Kota Donetsk, Ukraina. Objek wisata untuk para turis sangat minim dibandingkan Kiev atau Kharkiv. Bahkan, orang ukraina sendiri menyatakan lebih baik tak datang ke kota tersebut jika ingin mencari hiburan atau berlibur. Di kota ini, tak sehidup Kiev atau Kharkiv. Sarana transportasi kereta bawah tanah atau subway juga tidak ada. Namun, bukan berarti kota ini kurang menarik.

Penataan kota sangat rapi dan tidak semerawut Kiev atau Kharkiv. Wisatawan yang ingin santai dan menikmati suasana kota, tentu memilih Kota Donetsk tidak salah. Oleh karena itu, tergantung dari kebutuhan apa, orang datang ke Donetsk. Namun, pemerintah Ukraina memilih Kota Donetsk menjadi salah satu tempat penyelenggara Piala Eropa dengan mendirikan stadion baru Donbass Arena merupakan bagian dari upaya memperkenalkan kota tersebut kepada masyarakat di Eropa agar kota itu lebih hidup lagi.

Setelah Piala Eropa selesai, stadion ini akan menjadi salah satu tujuan wisata para turis yang datang ke kota itu. Stadion yang dirancang secara modern dan megah ini selalu mengundang rasa penasaran setiap orang untuk datang melihat dari dekat dan bagian dalamnya. Niscaya, orang akan berdecak kagum melihat kemewahan dan kemegahan stadion itu.

Daya tarik lain dari Donetsk adalah dengan adanya suasana "Kampung" Liverpool Inggris di Jalan Artema 131a. Di gedung Donbass Equicentre dirancang orang seperti di Livepool. Dalam satu lingkungan ada Hotel Liverpool, night club, entertainment dan relaxation dengan nama Liverpool live music bar. Lalu, di jalan utama Artema yang menuju ke Donbass Equicentre terpampang iklan di atas trotoar pejalan kaki untuk memancing orang timbul rasa penasaran datang ke sana. Sebelum masuk "kampung" Liverpool itu ada monumen grup band The Beatles. Warga di Donetsk termasuk sopir taksi sudah banyak tahu lokasi tersebut, sehingga turis tidak begitu sulit datang ke sana.

Alena, seorang resepsionis di restoran Liverpool mengatakan, lingkungan Liverpool itu baru dibangun tiga tahun lalu. Ia tidak bersedia menyebutkan pemiliknya. Menurut dia, ide membuat suasana seperti di Kota Liverpool itu atas saran para turis yang ingin ada suasana baru di Donetsk. Secara kebetulan, sang pemilik sangat mengagumi Kota Liverpool dan grup musik The Beatles. "Namun, saya tidak tahu apakah dia fans berat klub Liverpool atau bukan. Yang jelas dia sangat mengagumi Kota Liverpool," ujarnya.

Setelah pembangunan suasana Kota Liverpool ini selesai dan masuk dalam informasi soal tempat-tempat di Kota Donetsk, ternyata menarik perhatian para turis dan warga lokal datang ke sana. Apalagi harga makanan, minuman di sana tidak terlalu mahal. Masih sama dengan kafe-kafe lain. "Untuk acara live music favorit lagu-lagu dari The Beatles, tetapi terkadang lagu dari grup musik lain asal Liverpool," katanya.

Di dalam restoran misalnya, didominasi warna merah dengan panduan warna biru seperti bendera Inggris. Piringan hitam dan sejarah grup band The Beatles dipajang di sana. Begitu juga dengan merchandise klub Liverpool dapat dilihat ketika setelah melewati meja resepsionis sebelum ke masuk ruang makan. Namun, aksesories lebih dominan soal The Beatles. Tiap meja di dindingnya terpampang foto personil grup band tersebut. Begitu juga di hotelnya, warna merah mendominasi dan banyak barang-barang berkaitan dengan The Beatles.

Suasana di dalam restoran yang nyaman dan ada alunan lagu The Beatles membuat orang merasa betah lama tinggal di sana sekedar untuk "kongkow". Karena itu, restoran Liverpool ini tak pernah sepi, dan bahkan menjadi tempat berkumpul anak muda maupun yang berusia cukup tua.(A-65/A-147)***
Source: www.pikiran-rakyat.com

Saat ini SAHABAT berada di area blog sauted dengan artikel Menikmati Suasana "Kampung" Liverpool di Kota Donetsk.
<< >>