Wayang Suket Berbahan Rumput
REPUBLIKA.CO.ID, Wayang, ternyata tak hanya bia dibuat dengan kulit hewan yang ditatah saja. Di Kabupaten Purbalingga, tepatnya di Desa Wlahar Kecamatan Rembang, ada seorang anak muda yang bisa membuat wayang dengan menggunakan bahan baku rumput. Karena itu, wayang buatannya disebut wayang suket.
Anak muda itu adalah Badriyanto (30). Dengan bahan baku rumput yang dikeringkan kemudian dianyam, dia bisa membuat tokoh wayang siapa saja yang diinginkan. Mau tokoh wayang Brotoseno, Anoman, Gatotkaca, bahkan tokoh punakawan seperti gareng, petruk, bagong dan juga Semar.
''Ini hanya pekerjaan sambilan saja, mas. Pekerjaan pokok saya tukang kayu. Baru kalau ada pesanan, saya buatkan wayang suket sesuai pesanan,'' jelas Badriyanto, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (2/6).
Dia mengaku, belajar membuat tokoh wayang dari rumput ini, dari kakeknya, Kasan Wikrama Tunut atau biasa dipanggilnya Eyang Gepuk. Sosok Eyang Gepuk, yang sudah meninggal dunia tersebut, mengajari dia membuat wayang dari rumput sejak masih anak-anak.
Nama Eyang Gepuk, sebelumnya pernah mencuat ketika wayang suket hasil karyanya wayang dipamerkan dalam acara Perkemahan Wira Karya Nasional (PWN) tahun 1990, yang dibuka Presiden Soeharto di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang.
Wayang suket karya Eyang Gepuk ini, kemudian makin dikenal ketika seorang tokoh seni memamerkan hasil karyanya di Yogyakarta sekitar tahun 1995. Namun dua tahun setelah pameran itu, Eyang Gepuk meninggal dunia.
Setelah Eyang Gepuk meninggal, tiga anaknya tidak ada yang pandai membuat wayang rumput. Bakat seninya, baru menurun cucunya, Badriyanto. ''Kakek saya sebenarnya punya cucu lima orang. Namun dari kelima cucunya, hanya saya yang suka membuat wayang suket,'' jelasnya.
Kabag Humas Pemkab Purbalingga, Rusmo Purnomo, kerajinan membuat wayang suket atau wayang berbahan baku rumput, saat ini sudah sangat langka. ''Di Jawa, mungkin hanya tingga di Purbalingga yang masih ada perajin pembuat wayang suket. Itu pun hanya seorang, yakni oleh Badriyanto, yang juga cucu dari Eyang Gepuk,'' katanya.
Redaktur: Dewi Mardiani
Reporter: Eko Widiyatno
Source: www.republika.co.id