• img

Sewindu Kalender Sunda Dipieling

blog sauted | Kamis, 20 September 2012 | 17:14

Sewindu Kalender Sunda Dipieling
Perayaan tahun baru memang masih dua bulan lagi. Tapi bagi masyarakat Sunda tanggal 22 Oktober 2012 merupakan tahun baru. Sebagian masyarakat pasti bingung dengan perayaan tahun baru yang dimaksud. Dari keterangan ketua penyelenggara acara, masyarakat Sunda memiliki kalender seperti halnya kalender Jawa atau Cina.

Tahun ini menurut kalender Sunda sudah memasuki tahun 1949 Caka Kartika bertepatan dengan tahun Embe (seperti shio). Sangat membingunngkan memang, namun begitulah budaya yang kadang tidak dimengerti oleh sebagian masyarakat yang hidup dalam kemodernan.

Acara perayaan pabaru (tahun baru) tersebut dihadiri beberapa raja dan sultan seluruh Indonesia. Suasana mistis terasa pada saat pembukaan acara. Diiringi alunan bunyi alat musik Sunda karinding, pemimpin acara menyampaikan rangkaian kalimat berupa ucapan selamat datang dengan bahasa Sunda buhun (kuno).

Tak hanya hadirin yang mendapat ucapan selamat datang, para leluhur pun disapa. Nuansa mistis seketika terasa seiring menyeruaknya aroma kemenyan di tengah ruangan acara. Suasana pun hening dan syahdu. Semuanya tertuju pada mantera-mantera tersebut.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang kalender Sunda. Kegiatan ini memang sangat berbeda dan unik. Menurut salah seorang panitia penyelenggara, acara tersebut diselenggarakan berdasarkan wangsit.

Penentuan tempat dan konsep acara murni berdasarkan wangsit yang diterima seseorang yang masih memegang tradisi Sunda. Sehingga pengemasan acaranya pun tidak melibatkan tim seperti event organizer atau pun sejenisnya.

Agus Karyana, Kepala Desa Gudang Kahuripan mengatakan sebetulnya setiap daerah di Indonesia itu ada orang Sunda sejak jaman Raja Galuh. Itulah yang menyebabkan orang Sunda sangat dikenal di seluruh Indonesia, terutama oleh masyarakat penganut adat di kerajaan masing-masing daerah.

Keunikkan lainnya terlihat saat seorang pembawa acara memperkenalkan alat musik angklung yang dikatakannya telah berumur lebih dari sepuluh abad. Selain itu alat musik lain seperti karinding juga dipertontonkan saat acara pembuakaan. Rangkaian acara yang terkesan mendadak tersebut di akhiri dengan pertunjukan wayang golek. (Hery)
Source: tabloidinfowisata.com

Saat ini SAHABAT berada di area blog sauted dengan artikel Sewindu Kalender Sunda Dipieling.
<< >>