Pendidikan Tanggung Jawab Semua Pihak
JAKARTA, (PRLM).- Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, meskipun negara mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan pendidikan.
"Pendidikan itu sangat kompleks, menantang, dan mulia. Pendidikan adalah faktor penentu. Maka dari itu, dibutuhkan partisipasi dari masyarakat, BUMN, ataupun swasta sehingga masyarakat pun terbantu," katanya saat menghadiri “Anugerah Peduli Pendidikan” di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Senayan Jakarta.
Dalam kesempatan itu, sebanyak 29 institusi memperoleh penghargaan, terdiri dari kelompok pengusaha, perusahaan multinasional, Badan Usaha Milik Negera (BUMN), dan organisasi sosial yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan.
Mendiknas menjelaskan, spektrum pendidikan itu sangat luas, mulai dari anak kecil sampai dengan orang tua, di pelosok desa sampai kota, dan dari miskin sampai kaya. Karakteristik pendidikan pun sangat menantang karena menjadi faktor penentu masa depan bangsa.
“Pendidikan juga sangat mulia karena di dalam pendidikan kita menulis hak untuk memanusiakan manusia. Jadi, yang bisa memanusiakan itu adalah dunia pendidikan,” tuturnya.
Institusi penerima penghargaan antara lain Bank Mandiri, Bank BNI, Sinar Mas, Intel Corporation, MNC, Astra Internasional, Coca Cola Ungaran, Telkom, L’Oreal Indonesia, Pertamina, SCTV, TV One, Chevron, Rajawali Nusantara, TRANS Corp, Kompas, Metro TV, Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Kelola Mina Laut, Baba Rafi Indonesia, Sampoerna Foundation, Djarum, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Dompet Duafa, USAID, AUSAID, JICA, dan Tanoto Foundation.
Ketua Umum Eka Tjipta Foundation yang juga Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto menyatakan, rasa terima kasih perhatian pemerintah terhadap usaha yang telah dilakukan lembaga dan perusahaannya memberikan dukungan dunia pendidikan. Pihaknya akan tetap pada komitmen untuk meningkatkan program sosial melalui pendidikan, utamanya bagi bidang pendidikan dan lingkungan hidup.
"Bentuk kepedulian yang sudah kami lakukan selama ini adalah memberikan beasiswa bagi juara-juara olimpiade yang belum mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke 15 universitas top dunia dengan syarat utama harus kembali ke Indonesia dan bekerja di Indonesia melalui program Tjipta Pemuda Bangun Bangsa," katanya.(A-94/A-147)***
Source: www.pikiran-rakyat.com