Pendidikan Lingkungan Hidup Mutlak Diterapkan
BANDUNG, (PRLM).- Pendidikan mengenai lingkungan hidup mutlak harus segera diterapkan pada masyarakat, khususnya para siswa. Hal ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih belum menyadari akan perubahan iklim yang semakin memburuk.
“Generasi muda harus dapat mengubah pola hidup masyarakat yang membiarkan kerusakan lingkungan. Pendidikan tentang lingkungan hidup itu bisa berbentuk pendidikan formal ataupun non formal. Namun, jika melihat kondisi alam yang kerusakannya sudah tidak terkendali akibat kurangnya kesadaran masyarakat, sudah saatnya pemerintah bergerak cepat, jangan hanya sukarelawan saja yang aktif,” ujar Agus Supangat, Koordinator Riset dan Peningkatan Kapasitas Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), saat dihubungi "PRLM", Rabu (29/9).
Idealnya, kata dia, materi pembelajaran lingkungan hidup itu dimasukkan pada kurikulum pendidikan, terutama bagi siswa usia muda. Pendidikan itu harus diterapkan sejak dini. Kerusakan alam yang diakibatkan manusia memang sudah di ambang batas. Selagi kampanye menyadarkan masyarakat luas dilakukan, pendidikan mengenai lingkungan hidup mutlak harus diterapkan kepada siswa sejak dini.
Untuk penerapan materi pada pendidikan tentang lingkungan hidup usia dini dan muda, ia mengharapkan dapat mengadopsi pendidikan budi pekerti yang pernah dipakai pada masa lalu. “Murid ditanamakan aspek penghargaan dan rasa hormat kepada orang tua dan juga guru. Jika mereka membantah atau melanggar norma, mereka juga patut dihukum. Saya yakin, anak-anak akan manut pada perintah orang tua dan guru,” katanya.
Meskipun demikian, ia juga mengimbau kepada para guru untuk selalu menyontohkan setiap apa yang dibenarkan, tidak hanya secara lisan. Seperti penerapan pendidikan tentang lingkungan hidup, yang harus diperlihatkan guru melalui praktik-praktiknya.
“Jika memang pendidikan itu sudah ada, implementasinya belum terlihat. Sudah saatnya melakukan aksi, bukan hanya sekadar bicara, atau membuat kebijakan yang pelanggarnya malah dibiarkan. Saya punya prinsip, ‘aku berbuat, aku ngasih contoh’, dengan begitu, guru yang menjadi tauladan akan menstimuli anak-anak untuk berbuat hal yang sama,” tutur Agus. (A-196/A-147)***
Source: www.pikiran-rakyat.com