• img

700 Orang Rimba Tak Sekolah (Tidak Ada Guru)

blog sauted | Jumat, 04 Mei 2012 | 18:52

JAMBI, KOMPAS.com- Sekitar 700 anak rimba dalam Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi, tidak mendapatkan layanan pendidikan. Penyebabnya, tidak ada guru yang mau mengajar dalam hutan seluas 60.500 hektar tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun, M. Thabroni, mengatakan, pihaknya telah mengupayakan ketersediaan guru untuk tinggal dan mengajar di komunitas Orang Rimba dengan gaji Rp 750.000 per bulan. Namun, tak ada guru yang mau ditempatkan untuk mengajar anak-anak yang tersebar dalam kawasan TNBD.

"Sejauh ini, belum ada guru yang mau ditempatkan. Mungkin karena gajinya dinilai kecil, sedangkan beban kerjanya berat," ujar Thabroni, Jumat (4/5/2012).

Pihaknya berupaya menaikkan anggaran gaji bagi pengajar di kawasan TNBD pada tahun depan. Asisten Koordinator Proyek Bukit Duabelas Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Ade Chandra mengatakan ada 1.100 anak rimba yang hidup dalam kawasan TNBD.

Namun, saat ini hanya 36 anak yang sedang mengikuti pendidikan nonformal baca tulis dalam 4 wilayah di TNBD. Dengan demikian ada sekitar 1.000 anak belum mengenyam pendidikan.

Dalam rentang 15 tahun sejak pendidikan keliling yang digagas KKI Warsi berjalan, baru sekitar 350 anak yang mengenyam pendidikan baca dan tulis. Satu di antaranya berhasil lulus sekolah menengah pertama (SMP), dan saat ini melanjutkan pendidikan menengah atas (SMA).

Pendidikan diberikan sejumlah guru relawan dengan cara berkeliling dari satu kelompok ke kelompok rimba lainnya. Selain itu ada 5 guru pegawai negeri sipil dan honorer yang secara bergantian mengajar anak-anak di pinggiran TNBD, dua kali dalam sepekan. Guru umumnya enggan menetap dalam komunitas Orang Rimba karena kuatnya stigma orang rimba sebagai sumber penyakit.

Source: regional.kompas.com

Saat ini SAHABAT berada di area blog sauted dengan artikel 700 Orang Rimba Tak Sekolah (Tidak Ada Guru).
<< >>