Mohamed el-Fatatry :: Luncurkan Situs Jejaring Sosial dengan Sentuhan Islami
Bagi Mohamed el-Fatatry, usia muda merupakan kesempatan meniti jalan menjadi pengusaha kaya. Melalui situs jejaring sosial Islami, Muxlim, dia makin berkibar dalam bisnis teknologi informasi.
Jejaring sosial sudah telanjur diidentikkan dengan facebook. Padahal, banyak situs-situs lain sejenis yang tak kalah bermanfaatnya untuk menjalin pertemanan di lintas kota, negara maupun belahan dunia yang lain. Salah satunya adalah Muxlim. Peminat jejaring yang satu inipun juga tak bisa dikatakan sedikit.
Setidaknya dunia mengakui kepiawaiannya pengelola Muxlim. Apabila ditelusuri lebih jauh, sebenarnya konsep Muxlim tidak berbeda jauh dengan situs jejaring sosial lain seperti Facebook ataupun Friendster.
Situs itu ditujukan untuk ajang pertemanan dan pencarian teman di seluruh dunia. Selebihnya, Muxlim dapat digunakan sebagai forum diskusi atau membahas isu-isu hangat. Fitur-fitur yang ditawarkan situs jejaring sosial yang diluncurkan pada Desember 2006 itu pun sebanding dengan situs jejaring lain.
Meskipun memakai bendera muxlim (baca : muslim) bukan berarti ini situs agama. Muxlim merupakan situs gaya hidup. Paling tidak, itu yang dikatakan penciptanya, Mohamed el-Fatatry, pengusaha muda asal Mesir. “Ya, Muxlim bukanlah situs agama, kita fokus ke gaya hidup,” ujar El-Fatatry seperti dikutip BBC.
Apa saja fasilitas yang bisa dinikmati para pengakses situs ini? Banyak, mulai dari video, berita, gambar, blog, dan fasilitas yang banyak digemari anak muda yakni chatting. Yang membedakan dengan situs jejaring sosial yang lain, Muxlim menawarkan konsep dengan sentuhan Islami. Dan sudah pasti fasilitas dengan sentuhan Islami tak lupa disediakan oleh pengelolanya. Salah satu fitur paling digemari adalah Quran.Muxlim.com.
Dengan fasilitas itu, Anda bisa mendapatkan terjemahan Alquran dalam 25 bahasa. Dengan makin banyak peminat, tak membuat Muxlim berpuas diri. Situs ini terus mengembangkan diri dengan memperkaya fitur. Tentunya fokus pada kebudayaan muslim. El-Fatatry menuturkan, dengan menawarkan tema-tema Islami, Muxlim kini mampu menyedot 2 juta orang setiap bulan. Hebat, kan?
Padahal, 18 bulan lalu situsnya hanya diakses tak lebih dari 100.000 pengunjung. Hebatnya, Muxlim bakal menggeser situs berbasiskan komunitas muslim seperti Mecca.com dan Islamicaweb.com.
”Jumlah pengunjung Muxlim hanya 2 persen dari total populasi dunia online muslim,” kata El-Fatatry. Di saat bisnis lain harus bergulat dengan krisis keuangan global, Muxlim jutru kian bersinar. Menurut El-Fatatry, bisnis yang lebih mengarah pada komunitas yang spesifik menjadi pegangan utamanya.
Dipuji
Harian ternama Inggris, Guardian, memuji El-Fatatry sebagai pengusaha muda yang memiliki jejak rekam sangat mengesankan karena membalut teknologi secara Islam dengan cara kreatif. Tujuan utama pembuatan Muxlim, kata El-Fatatry, adalah agar teknologi informasi menjadi bagian gaya hidup umat muslim. Apa bedanya dengan gaya hidup orang lain? Dia mengungkapkan, gaya hidup muslim lebih kaya dan beragam dibandingkan lainnya.
El-Fatatry mengungkapkan, berbeda dengan facebook atau situs jejaring umum lainnya, dalam tutur kata para user Muxlim pun harus mengedepankan nilai-nilai kesopanan. Tak ayal, jika ada perkataan sumpah serapah atau berbau porno, sensor pun akan bekerja.Tapi, dia juga membuka kesempatan bagi anggota Muxlim untuk bertukar pikiran tentang tema-tema yang bukan masalah agama semata. Misi terselubung El-Fatatry adalah memerangi ekstremisme dan fundamentalisme.
”Jika ada gerakan atau pemanfaatan Muxlim untuk gerakan ekstremisme, banyak anggota yang akan melaporkan kepada kami. Anggota Muxlim sangat waspada terhadap isu-isu itu,”katanya. Berkat Muxlim, El-Fatatry masuk sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia pada edisi majalah TIME 2008.
Melalui Muxlim, dia menjadi ”dewa penolong” bagi warga muslim yang ingin berhubungan dengan lawan jenis tanpa tatap muka. BBC menyebut Muxlim sebagai salah satu situs jejaring sosial yang tumbuh paling cepat di dunia.
Masuk tersukses
Pada 2008 lalu, surat kabar terkemuka Finlandia Helsingin Sanomat memasukkan Muxlim Inc dalam 100 perusahaan tersukses di negara itu. Majalah teknologi terkemuka di Amerika Serikat (AS) menobatkan Muxlim sebagai salah satu best tech start-ups dari Eropa. Padahal, menurut El-Fatatry, Muxlim hidup dari iklan dan jualan konten yang dapat diunduh. El- Fatatry menargetkan akhir tahun ini, Muxlim akan menjadi situs jejaring sosial yang dikunjungi 10 juta pengguna setiap bulan.
Ann Mack, Direktur JWT, perusahaan analisis tren yang berbasis di New York, mengaku terkejut dengan perkembangan Muxlim yang sangat pesat. “Ini menunjukkan bahwa ada komunitas global yang kecewa dengan merek ternama. Padahal mereka memiliki uang. Merekalah yang tidak disasar oleh pasar-pasar merek besar,” katanya.
Dari keluarga moderat
El-Fatatry mendapatkan inspirasi membuat Muxlim ketika dia melihat situs Islami tidak berinovasi. Sadar investasi di bidang teknologi memiliki dukungan modal kuat, dia pun mencari investor. Salah satu investor yang tertarik adalah Pietari Paivanen, investor yang fokus pada pengembangan teknologi. Lalu, pada 2007, Muxlim mendapat suntikan dana sebesar 2 juta dollar Amerika dari perusahaan Rite Internet Ventures.
“Saya dilahirkan dalam sebuah keluarga yang moderat. Kedua orang tua saya adalah jurnalis yang pernah berkeliling dunia. Dari pengalaman orang tua itu, pemikiran dan pandangan saya lebih terbuka,” kata El-Fatatry kepada Dinarstandard. “Ibu saya pun selalu mengingatkan agar saya menyelesaikan studi walaupun orangtua tetap mendukung karier profesional yang saya tekuni,” ungkapnya.
El-Fatatry sendiri merupakan warga Mesir yang tumbuh besar di Uni Emirat Arab (UAE). Di UAE, dia sempat kuliah ilmu komputer di American University of Sharjah hingga kemudian hijrah ke Finlandia untuk menempuh studi di EVTEK University of Applied Sciences pada 2004.
Di negara Skandinavia itu, El-Fatatry justru sukses dengan situs pertemanan yang diciptakannya. Dalam beberapa tahun mendatang, dia diperkirakan masuk dalam jajaran orang terkaya dunia versi majalah Forbes. Padahal, kini usianya baru 24. Tapi, baginya, usia muda merupakan kesempatan meniti jalan menjadi pengusaha kaya raya.
El-Fatatry memang telah menyukai dunia internet sejak usia 16 tahun. Ketika itu belum banyak orang memiliki blog atau situs pribadi. Tapi, dia justru telah memiliki sebuah situs pribadi yang memajang foto-foto dirinya untuk dikomentari teman-temannya. Pada usia 16 tahun itu, dia juga telah mengajar cara membuat situs internet di The Emirates Institute of Technology. Kini, dunia pun mengakui kepiawaiannya mengelola Muxlim. ins
Source: www.surabayapost.co.id