KOMUNITAS LENTERA UNM :: Bangun Tradisi Daerah Lewat Karya Seni
UUD/FAJAR |
Meskipun terbilang masih muda, Lentera yang berdiri sejak 30 Mei 2010 ini rutin menggelar pementasan seni khususnya seni teater dan seni tradisi Bugis-Makassar. Lentera sebenarnya berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar.
Presiden caretaker Lentera, Arief Rahman yang ditemui FAJAR di ruang sekretariatnya, Kamis 7 Juni, menuturkan komunitas Lentera lebih menyukai menggunakan alat-alat tradisional.
"Alat-alat seperti gendang, kecapi, suling, rebak atau biasa disebut keso-keso itu, untuk menjaga kelestarian tradisi daerah Makassar," ujar Arief.
Kecintaan pada nilai-nilai budaya lokal disajikan lewat berbagai pentas budaya dan seni. Apalagi mereka juga membuat agenda tahunan berupa pentas kebudayaan.
Sementara itu, untuk melatih kreativitas anggota komunitas, kata Arief, mereka sering melakukan latihan olah tubuh. Latihan ini digelar tiap hari Minggu.
"Untuk sementara ini, kami latihan hanya sekali seminggu, berbeda ketika ada job pementasan di luar, kami latihannya tiap hari. Karena demi eksistensi lembaga, kami harus tetap melakukan pementasan ataupun menerima job untuk tampil di beberapa acara di luar kampus," ungkap mahasiswa semester enam Bahasa Inggris ini.
Dari segi prestasi, Lentera yang saat ini memiliki anggota aktif sekitar 50 orang terbilang cukup sukses. Salah satunya ikut serta dalam Festival Kala Monolog 2012 yang digelar akhir Mei lalu di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie.
Razak Rubsanjani, salah seorang anggota Lentera sukses meraih juara II dalam Festival tersebut. "Ini suatu kebanggaan juga bahwa komunitas yang tergolong muda sudah berhasil juara setidaknya mencaripengalaman itu yang terpenting," ucapnya dengan mantap.
Selain berkontribusi dalam perkembangan dunia seni di Makassar melalui forum Pentas Karya Mahasiswa Makassar (PKMM), Lentera juga menjalin kerjasama dengan para penggiat seni di luar Makassar. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi Lentera pada Temu Teater Mahasiswa Nusantara sejak tahun 2010 lalu di Bogor.
"Lentera tidak menutup diri dari komunitas atau lembaga seni lain. Bersama dengan lembaga seni dari kampus lain, kami bergabung dalam suatu forum yakni PKMM," beber Arif.
Di forum tersebut, Lentera dan beberapa komunitas lainnya memiliki agenda pentas tahunan. Pentas tersebut semacam kerja bareng lintas kampus dalam hal pementasan seni teater dan tradisi.
"Semoga ke depannya bukan hanya sampai di tingkat Makassar. Festival tingkat nasional dan internasional adalah cita-cita kami sejak dulu," harap Arief. (ilmi-lily/nin)
Source: www.fajar.co.id