Terapi Bekam Basah, Sedot Darah Kotor
Pamuji Tri Nastiti/JIBI/Harian Jogja |
ilustrasi (obat-nabawi.blogspot.com) |
Bekam merupakan teknik terapi kesehatan tradisional yang sejak lama dipraktikan di sejumlah negara. Teknik terapi itu pada dasarnya dilakukan untuk relaksasi dengan menarik pori-pori kulit luar bagian tubuh tertentu menggunakan alat khusus.
Bekam dibedakan dalam tiga jenis yakni bekam kering, bekam geser, dan bekam basah. Jika bekam kering dan geser memanfaatkan alat untuk membantu relaksasi tubuh, bekam basar berbeda karena dilakukan dengan tujuan menyedot darah kotor yang ada di permukaan kulit.
Terapis bekam di Griya Sehat, Sinduadi, Sleman, Satirah menyampaikan, bekam basah dipilih pasien untuk membantu melancarkan kembali aliran darah di beberapa bagian tubuh tertentu.
“Intinya relaksasi, tetapi bekam basah mengeluarkan darah kotor dengan efek samping tubuh menjadi lebih segar,” katanya di rumah terapi, Rabu (13/6).
Sebelum melakukan praktik bekam pada pasien, Satirah melakukan pengecekan tekanan darah pasien. Tekanan darah normal dianjurkan ketika akan melakukan praktik bekam. Setelah pasien diminta menjelaskan detail masalah kesehatan yang nantinya berpengaruh dalam menentukan titik bekam dalam tubuh.
Selama beroperasai sejak akhir 2007, bekam basah di Griya Sehat banyak dilakukan dalam membantu pasien memperbaiki keluhan pasien atas kesehatan yang terhambat. “Kebanyakan keluhan nyeri punggung, linu di persendian, jenis sakit kepala seperti migrain atau vertigo, juga untuk pendonor darah supaya ketika donor darah yang diambil adalah darah segar yang bersih,” urainya.
Dalam menangani bekam basah, titik bekam utama hampir selalu dipilih yakni berada di bawah leher belakang atau punggung tengah bagian atas. Di titik letak itu, katanya, merupakan titik pertemuan 70 syaraf dalam tubuh manusia. Umumnya, bekam basah selalu mengambil darah kotor di daerah itu dan dua titik di sisi kiri dan kanannya.
Titik bekam basah yang lainnya umumnya disesuaikan dengan keluhan pasien. “Misalnya keluhannya sakit di dekat tulang ekor atau tulang belakang bagian bawah, akan dicari titik di sekitarnya, demikian juga kalau keluhannya di persendian tangan atau kaki, titik aliran darah didekatnya akan dipilih,” ujarnya.
Gunakan Kop
Mendukung praktik bekam, terapis menggunakan perlengkapan yang umumnya disebut kop atau cuping yakni sejenis alat penyedot untuk menarik permukaan kulit. Pembekaman di permukaan kulit tubuh dilakukan dalam tiga tahap yakni bekam melemaskan permukaan kulit, pelubangan kulit dengan jarum khusus, dan bekam mengeluarkan darah kotor.
Sebelum dan setelah kulit dibekam, terapis melumaskan minyak khusus untuk membantu melemaskan permukaan kulit sekaligus melapisi kulit pasca tusukan jarum. Selain itu, alat yang digunakan untuk bekam telah disterilkan dengan alkohol kesehatan.
Source: www.solopos.com