Wah, Ada Tradisi 'Maling-malingan', Seperti Apakah?
Antara |
Satu tradisi di Bali/ilustrasi |
REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA---Masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali, menggelar tradisi "Maling-Malingan". Inilah tradisi yang merupakan bentuk peringatan agar warga waspada terhadap pencurian dan tidak melakukan tindak kejahatan itu.
Kegiatan yang menyita perhatian wisatawan mancanegara itu digelar dalam rangkaian ritual Usaba Sambah yang dipusatkan di Bale Agung dan Bale Petemu Kelod Desa Tenganan Pegringsingan.
Tradisi itu diawali dari dua orang pria mencuri daging mentah yang digantung warga di Bale Agung. Kemudian keduanya dikejar oleh beberapa orang. Dua maling lainnya melakukan tindakan serupa di Bale Petemu Kelod dan dikejar pula oleh warga.
Dari empat pelaku itu, seorang di antaranya berhasil kabur dari kejaran warga, sedangkan maling yang tertangkap warga tidak lagi bisa mengelak. Mereka digiring ke lokasi kejadian, tempat mereka mencuri.
Sesekali tersenyum, wajah mereka tampak senang meski tertangkap basah. Di masing-masing tempat itu, maling yang berpakaian adat Tenganan ini dihias agar tampil lucu layaknya badut. "Tradisi ini menceritakan bahwa mencuri itu perbuatan yang sangat memalukan, jika tertangkap. Kalau tidak diketahui, tidak ada yang menyebut maling," kata Jro Mangku Widia, pendeta setempat.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: antara
Source: www.republika.co.id