• img

LAND ROVER SERI II 1966, "Land Lover"

blog sauted | Senin, 17 September 2012 | 16:05

LAND ROVER SERI II 1966

JIP - Saat si putra sulung—Ari—lahir tahun 1965, FX Margono tengah kuliah di negeri Belanda mendalami teknik Landasan pesawat terbang. Saat sang ayah pulang ke Indonesia, usianya sudah menginjak 6 bulan. Karena belum kenal, “Ari takut melihat suami saya  pulang,” kenang Lucia Sunarni—sang ibu. “Apalagi pulang bawa jip besar, Land Rover.”

FX Margono pun memaklumi, jika putra sulungnya belum mengenali wajahnya. Tak kurang akal, setiap pulang ke rumah, ada saja oleh–oleh yang dibawa dengan Land Rover ini. Dari mulai bola, bermacam mainan, baju sampai kue-kue. “Lama kelamaan si sulung pun mulai kenal sama ayahnya,” ujar ibu Sunarni yang dulu pernah sekelas dengan artis Titiek Puspa di SGTK Yogyakarta.

Tiga tahun berikutnya, lahirlah Bernardinus Agi K—si adik. Seolah mewakili bakat teknik ayahnya, “Si Agi suka banget utak-atik mesin,” cerita sang ibu. Hampir semua mainan, “Dibongkarnya untuk dilihat mesinnya.” Bahkan boneka lucu sang adik pun ikut dibongkarnya, gara-gara bisa bunyi sendiri. “Anehnya, meski masih kecil, tapi Agi bisa memperbaiki boneka itu sampai bunyi lagi,” kenang sang Ibu.

Dengan Land Rover ini pula FX Margono kerap mengajak istri dan kedua anak-anaknya (putri ketiganya belum lahir) pulang ke Jogja. Kondisi jalan di tahun ’70 an masih tentunya belum seperti sekarang. Sekarang aja masih banyak jalan yang rusak, apalagi dulu ya, he...he...he.

Dari Jakarta ke Jogja pun bisa ditempuh lebih dari satu hari. Apalagi harus lewat puncak lalu jalanan naik turun dan berkelok-kelok di sepanjang jalur selatan.  Solusinya biar enggak bosen, “Ya pakai berhenti untuk istirahat dulu.”

“Biar Ari dan Agi enggak lekas bosen, bagian belakang Land Rover diberi papan lalu diletakkan kasur. Jadi bisa nyaman untuk tiduran.”  Dan hebatnya “Papan untuk alas kasur itu masih aku simpan dengan baik mas,” ujar Agi yang kini merawat sang Landy.   

Begitu banyak kenangan manis, makanya seperti mendengar petir di siang bolong, demikian cerita Agi saking terkejutnya. Ketika mendengar Land Rover seri II milik ayahnya  ditawar orang seharga Rp 2,5 juta. “Mungkin di saat itu nilai dua juta memang banyak, tapi rasanya gak tega melepas si Land Rover ini,” ujar  Agi.

Daripada dibeli orang, mendingan aku rawat. Untung si Paman enggak keberatan ketika Land Rover ini ditukar dengan Suzuki Jimny SJ410 keluaran baru. Sang Paman justru heran melihat semangat Agi dan  bahkan tak percaya, jika Landy ini mau ditukar pakai Jimny anyar.
“Mungkin sudah jodoh, jika cinta Land Rover ini jatuh padaku,” tutup Agi.


Album Kenangan

Tahun 1965
Ayah  mendapat  dinas dari  Departemen Perhubungan Udara untuk mengikuti pendidikan di negeri Belanda berkaitan akan pekerjaan konstruksi landas pacu di Bandara Internasional Kemayoran.

Tahun 1966

Dengan adanya Kerjasama antara Indonesia dan Belanda dalam pekerjaan konstruksi
di bandara Kemayoran, maka Belanda memberikan bantuan beberapa unit Land Rover untuk kendaraan proyek. Jumlah unitnya ada “Belasan,” ujar Agi menirukan cerita sang Bapak. Kala itu semua Land Rover seri II ini bertipe kanvas.. Salah satu Land Rover ini diserahkan kepada Bapak untuk dijadikan kendaraan dinas.

Tahun 1967
Kendaraan diubah menjadi bentuk hardtop, namun dikarenakan keterbatasan komponen impor pada saat itu maka ayah saya berinisiatif untuk membuat hartop sendiri dengan material non aluminium.

Tahun 1978
Akhirnya Land Rover bisa menjadi kendaraan keluarga setelah diurus proses balik nama kepemilikan. Pun dengan Land Rover ini, Bapak kerap mengajak keluarga untuk mudik ke Jogja. Bahkan sampai adikku lahir, kendaraan ini masih tetap dipakai. 

Tahun 1983
Bapak mendapat mobil dinas baru. Karena garasi tidak cukup, diputuskan untuk menitipkan Land Rover ini pada Paman di Jogja. Sayangnya di Jogjakarta justru Land Rover ini malah jarang dipakai.

Tahun 2001
Kendaran tersebut masih digunakan Paman. Sampai suatu hari  ditawar orang Rp 2.5 juta. Mendengar berita tersebut aku langsung berangkat ke Jogja dan menjemput Land Rover itu  kembali ke Jakarta. Keadaannya cukup memprihatinkan karena hampir 10 tahun tidak digunakan.

Tahun 2011
Pada pertengahan tahun sekitar bulan Juni aku bertemu mas Mugi dan membicarakan masalah restorasi kendaraan tersebut. Restorasi kendaraan  diselesaikan oleh bengkel Mugi dalam waktu 6 bulan. Warna aslinya yang abu abu gelap diubah menjadi hijau muda sesuai standar Land Rover pada tahun produksinya.
Sumber: Bernardinus Agi K


Restorasi 

Bodi
Total seluruh bodi diperbaiki. Sepatbor depan kiri/kanan sampai ke bagian pintu-pintunya. Penggantian chassis/cross member belakang dengan bahan baku plat galvanis 1.2 mm. Pengecatan seluruh bodi dengan warna lime green (warna original klasik untuk land rover series II ). Cat  dioplos dari bahan baku merk Danagloss.

Untuk list-list bodi dan perlengkapannya dilakukan proses re-galvanized (pelapisan seluruh list-list bodi tersebut dengan bahan baku timah). Gunanya untuk mencegah perlengkapan dan bahan-bahan tersebut dari karat.

Mesin Dan Wiring Sistem

Mesin kondisi cukup baik, hanya perlu dilakukan peremajaan dan perbaikan ringan. Seperti angkat silinder head dan skir klep untuk membersihkan kerak.. Tune up ringan seperti ganti busi, kabel busi, platina condensor dsb. Karburator asli—Solex-- terpaksa diganti dengan Karburator Weber khusus Land Rover tahun ‘80an. karena sudah tidak maksimal. 

Seluruh wiring sistem juga diganti baru.  Menyesuaikan sistem kelistrikan yang baru pula.  Untuk dynamo altenator menggunakan 80 ampere, dan dynamo starter menggunakan milik kendaraan land rover yang tahunnya lebih muda.

Transmisi

Seluruh bagian girboks dioverhaul, dilakukan penggantian part-part yang sudah kurang baik, termasuk plat koplingnya.

Interior

Untuk interior dan perlengkapannya, dibuat ulang sesuai dengan orisinalnya.  Mulai dari jok depan-belakang, plafon, doortrim, karpet-karpet. Berikut ada perbaikan sedikit di bagian dasbor yang rusak

Rem
Brake System dilakukan penggantian seluruh part yang sudah tidak layak pakai karena usia.

Spesifikasi Teknis

Bodi         
Land Rover Series II 88’ Short Wheel Base 1966

Mesin         
Water cooled four cylinder engine

Kapasitas       
2.286cc

Bore x stroke 
     
90.5mm x 88.9 mm

Kompresi  
     
7.0 : 1

Power output 
      
77bhp / 4250rpm

Torsi           
168/2500rpm

Power train 
    
4 Percepatan maju dan 1 mundur, gigi 3 & 4 sinkromes;

Perbandingan gigi   
3.00:1, 2.04:1, 1.38:1, 1:1, R 2.54:1;

Transferboks     
1,148:1 atau 2,89:1 step down ratio in high/low range

Gardan 
          
Live Axle (depan-belakang) 

Suspensi
       
Semi elliptic leaf springs dan hydraulic telescopic

Brakes           
Rem hydraulic  (drum)

General technical specification
Wheelbase    :  2.24 m
Track              :  1.31 m
Panjang         :  3.62 m
Lebar             :  1.63 m
Tinggi             :  1.97 (with canvas top)
Top speed      :  70 mph
Berat              :  1314 kg
Max. beban    :  703 kg
Pelek              :  Tipe wolf military 16x6 impor langsung Inggris
Ban                :  Toyo Open Country MT, ukuran 235/85-16

Bengkel
Klinik Land Rover
Jl. Dr.  Saharjo/ Jl, Keselamatan 1 No 5
Tebet, Jakarta Timur
T: 021-8290300, 93551664
Source: jip.otomotifnet.com

Saat ini SAHABAT berada di area blog sauted dengan artikel LAND ROVER SERI II 1966, "Land Lover".
<< >>