Pergelaran Wayang Cepak Mengundang Penasaran
RETNO HERIYANTO/ "PRLM" | KI Dalang Atik Rasta Prawira saat mementaskan pergelaran wayang cepak di apangan parkir RT 01 RW 01 Kel. Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Selasa (18/9) malam. |
BANDUNG, (PRLM).- Kesenian tradisional masih sangat dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat perkotaan yang semakin haus akan hiburan tradisi. Hal ini dibuktikan oleh Ki Dalang Atik Rasta Prawira bersama Sanggar Seni Galuranya saat menampilkan kesenian tradisional Wayang Cepak berusia ratusan tahun warisan kakek buyutnya.
Bertempat di lapangan parkir RT 01 RW 01 Kel. Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Selasa (18/9) malam hingga menjelang dinihari kepiawaian Ki Atik RP disaksikan ratusan warga sekitar dan juga penonton yang merasa penasaran. “Bagaimana tidak merasa penasaran, Wayang Cepak merupakan kesenian tradisi ratusan tahun warisan Sunan Gunung Djati selama ini dikenal sebagai kesenian tradisional Cirebon dan Indramayu, tapi nyatanya di Kota Bandung juga ada,” ujar Andy dari University Of California Santa Cruz, Amerika yang sengaja hadir dan duduk dibelakang Atik.
Pergelaran Wayang Cepak hasil Program Pewarisan Seni Tradisi Jawa Barat 2012 yang diselenggarakan Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat (BPTB Jabar), selain dihadiri jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, juga unsur Muspida dan Muspika Kota Bandung, bahkan Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat serta warga sekitar. Cerita tentang “Menak Lari” yang merupakan salah satu petikan lakon Amir Hamzah yang banyak dipengaruhi tentang cerita penyebaran agama Islam sebagaimana yang dilakukan para pendahulunya.
Selain dipergelarkan wilayah Ki Dalang Atik tinggal (RT 01 RW 01 Kel. Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung) seni tradisi Wayang Cepak pada Sabtu (22/9) malam mendatang juga akan dipegelarkan di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House). “Hal ini tiada lain untuk memperkenalkan serta mensosialisasikan kesenian tradisi yang nyaris punah kepada masyarakat lebih luas,” ujar Kepala BPTB Jabar, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.Si., seraya menegaskan bahwa program kegiatan rutin yang diselenggarakan BPTB Jabar setiap akhir pekan (Sabtu) terbuka untuk umum dan bersifat gratis alias tidak dipungut biaya masuk atau tiket. (A-87/A-147)***
Source: www.pikiran-rakyat.com