Jam Pelajaran Ditambah, Siswa tak Perlu diberi PR
BANDUNG, (PRLM).-Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyudi Zarkasyi mengatakan dahulu pembentukan karakter di rumah cukup kuat. Namun kini, hal itu tidak berlaku lagi. Anak masa kini tidak bisa belajar di rumah terutama karena orang tuanya harus bekerja.
"Seharian berada di sekolah menjadi satu solusi agar si anak menjadi figur yang diharapkan. Supaya tidak memberatkan, sekolah harus menyenangkan dan memberikan fasilitas yang memadai. Terpenting jangan ada PR (pekerjaan rumah) semua padatkan saja di sekolah," kata Zarkasyi di Hotel Grand Pasundan, Jln. Peta, Sabtu (17/11).
Menurutnya, belajar berlama-lama tanpa paksaan tidak akan menjadi beban, sebaliknya tambah menyenangkan. Lihat saja anak-anak yang sekolah di sekolah full day, lebih semangat dan ceria tidak keberatan. Penambahan jam pelajaran juga akan mengurangi anak sekolah untuk mengambil kelas bimbingan di luar sekolah.
"Untuk apa les, kalau, sekolah sudah menyediakan semuanya. Yang diharapkan orang tua siswa itu kan sekolah memberikan pelayanan seperti yang dikehendakinya. Semua sudah tersedia di sekolah," ujarnya.
Menurutnya, sekolah yang bagus adalah sekolah yang membuat anak didiknya betah. Sekolah juga harus memiliki berbagai fasilitas atau memiliki tanah seluas sekitar dua hektar sehingga lahanya bisa dipergunakan berbagai kegiatan positif dan disukai anak-anak.
"Semuanya itu tergantung kondisional, namun yang penting target terpenuhi, seperti di Bekasi Utara anak betah di sekolah karena ada lapangan sepak bola, tempat belajar luas, pokoknya infrastrukturnya bagus. Mereka merasa lebih nyaman di sekolah dari pada di rumah," ungkap Zarkasyi. (A-208/A-107)***
Source: www.pikiran-rakyat.com